Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Benarkah Obesitas Menambah Risiko Terjangkiti Virus Corona?

Jumat, 08 Mei 2020 – 22:05 WIB
Benarkah Obesitas Menambah Risiko Terjangkiti Virus Corona? - JPNN.COM
Obesitas membuat dampak virus corona dalam tubuh menjadi lebih parah, dan jumlah penderita obesitas yang meninggal akibat virus ini cukup menonjol. (Reuters)

Sudah banyak diketahui risiko virus corona pada orang berusia lanjut dan mereka yang memiliki penyakit bawaan. Kini penelitian terbaru mengungkapkan kelebihan berat badan juga sangat berisiko terhadap COVID-19.

Penelitian yang dilakukan Pusat Pengendalian Penyakit di Amerika Serikat menyebutkan mereka yang mengalami masalah kegemukan memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi dari COVID-19.

Selain itu, data dari China menunjukkan pasien yang kelebihan berat badan memiliki tingkat kematian lima kali lebih besar dalam kasus COVID-19.

Sementara di Inggris, Penelitian dari Perawatan Intensif dan Audit Nasional menunjukkan hampir tiga perempat pasien yang dirawat di ICU mengalami obesitas atau kelebihan berat badan.

Menanggapi hal ini, pakar virologi di University of Queensland, Australia, Kirsty Short menjelaskan kini semakin banyak hal yang diketahui tentang penyakit ini.

"Hal ini sudah lama kami perkirakan, berdasarkan penelitian kami mengenai influenza," jelas Dr Short kepada ABC.

"Dalam kasus influenza dan penyakit pernapasan lainnya, mereka yang obesitas lebih berisiko dirawat, masuk ICU dan risiko kematian. Tidak mengejutkan jika kita mendapati yang sama dalam kasus COVID-19," jelasnya.

Adanya hubungan antara obesitas dan COVID-19 berimplikasi serius bagi negara-negara seperti Australia, di mana dua pertiga penduduk dewasa diklasifikasikan mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.

Sudah banyak diketahui risiko virus corona pada orang berusia lanjut dan mereka yang memiliki penyakit bawaan

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News