Benarkah Patah Hati Bisa Picu Kanker?
Berdasarkan sebuah penelitian yang di terbitkan dalam jurnal JAMA Internal Medicine, risiko penyakit jantung atau stroke meningkat hingga 3 kali lipat pada 3 bulan pertama setelah kematian orang yang disayangi. Parahnya, peningkatan risiko penyakit mematikan tersebut juga berlaku untuk mereka yang sempat mengalami penolakan cinta, bercerai atau masalah percintaan lainnya.
Berdasarkan penjelasan dr. Nadia Octavia dari KlikDokter, sindrom patah hati terjadi saat otot jantung yang "sakit" tidak dapat memompa darah secara normal ke seluruh tubuh. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya gagal jantung dan hilangnya nyawa penderita.
Patah hati yang tidak pasti
Patah hati memang bisa memberikan berbagai kerugian bagi tubuh. Meski begitu, orang-orang yang mengalami patah hati belum tentu akan terkena kanker di kemudian hari. Ini karena kanker tidak disebabkan oleh faktor tunggal.
“Orang yang patah hati tak serta-merta mengalami kanker. Ini karena kanker tidak hanya dipengaruhi satu kondisi, melainkan banyak faktor lain. Misalnya, gaya hidup tidak sehat, kebiasaan merokok, minum alkohol, makan gorengan, tidak olahraga, bahkan faktor keturunan juga,” pungkas dr. Dery.
Patah hati memang tidak menyebabkan kanker secara langsung. Akan tetapi, kondisi tersebut tetap harus segera diatasi agar tidak terjadi berkepanjangan. Oleh karena itu, jika Anda sedang merasakan kesedihan akibat ditinggal orang terkasih, berusahalah untuk segera terbebas dari kondisi tersebut. Anda bisa membagi beban dengan bercerita pada orang yang dipercaya, melakukan hobi dan hal-hal yang disenangi, atau meminta bantuan pada psikolog maupun pskiater.(NB/RVS/klikdokter)