Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Benarkah Tiongkok Naikkan Harga Tabung Oksigen untuk India?

Kamis, 20 Mei 2021 – 17:32 WIB
Benarkah Tiongkok Naikkan Harga Tabung Oksigen untuk India? - JPNN.COM
Pasokan tabung oksigen di India langka karena adanya gelombang kedua penularan selama beberapa minggu terakhir. (AP: Altaf Qadri)

Pemerintah Tiongkok membantah tuduhan bahwa perusahaan Tiongkok menaikkan harga oksigen untuk mereka yang terkena COVID-19. Sementara itu di Taiwan, dengan kasus meningkat, jajaran diplomatik mereka dikerahkan untuk mempercepat pengiriman vaksin dari Amerika Serikat.

Sistem kesehatan India berjibaku dengan kurangnya jumlah peralatan medis, termasuk oksigen, di tengah gelombang kedua pandemi virus corona yang membuat putus asa karena belum bisa tertangani. 

Konsul Jenderal India untuk Hong Kong, Priyanka Chauhan minggu lalu meminta kepada pemerintah Tiongkok untuk melakukan sesuatu mengenai harga peralatan medis yang naik dan meminta mereka meningkatkan jumlah penerbangan kargo supaya bisa mengirim barang-barang yang sekarang sangat diperlukan India.

"Apa yang ingin saya katakan adalah bahwa kami berharap saat ini jaringan pasokan tetap terbuka, dan harga produk tetap stabil," katanya kepada harian South Tiongkok Morning Post.

"Bahkan kalau pun ada tekanan antara pasokan dan permintaan, setidaknya soal harga harus bisa diprediksi dan stabil. Selain itu, harus ada dukungan pemerintah soal ini.

Perusahaan Tiongkok dilaporkan mulai menaikkan harga bahkan lebih dari dua kali lipat untuk tabung oksigen dan konsentrator, sementara penerbangan kargo antar-kedua negara belum kembali normal setelah dihentikan karena adanya gelombang kedua penularan di India.

Juru bicara Kementerian Luar  Negeri Tiongkok, Hua Chunying dalam jumpa pers mengatakan bahwa harga konsentrator oksigen ditentukan oleh jumlah pasokan dan permintaan.

Dia mengatakan bahwa permintaan global akan konsentrator oksigen sekarang ini tinggi karena kemampuan produksi tergantung pada pasokan bahan baku dasar dari Eropa.

Pemerintah Tiongkok membantah tuduhan jika perusahaan mereka menaikkan harga oksigen untuk mereka yang terkena COVID-19

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News