Benarkah Virus Corona Bisa Menular Lewat Kentut?
Sementara itu, menanggapi pertanyaan tentang kentut, dr. Norman mengatakan kalau pakaian dapat memberikan perlindungan dari coronavirus, sama seperti masker
Coronavirus Ditemukan di Tinja, Bukan Berarti Ada Dalam Kentut
Pernyataan dr. Norman Swan tampaknya masih menjadi perdebatan. Hal ini juga dikomentari oleh dokter asal Australia, dr. Andy Tagg. Menurutnya, penyebaran virus corona melalui kentut masih kurang penelitiannya.
Justru, dia mengungkapkan bahwa sampai saat ini masih tinja yang bisa menyebarkan virus corona. Salah satu penyebarannya adalah ketika Anda menyiram tinja.
Sebuah penelitian baru-baru ini menyarankan Anda untuk menyiram tinja dengan hati-hati. Kalau ada penutup pada kloset, sangat disarankan untuk menyiram (flush) sambil ditutup.
Selain itu, para ilmuwan telah mengonfirmasi bahwa penularan fecal-oral menjadi sebuah masalah karena adanya virus di dalam kotoran.
Hal yang sama diungkap oleh dr. Devia Irine Putri. Ia mengatakan, sampai saat ini belum ada penelitian kentut menjadi media untuk menyebarkan COVID-19.
"Kalau menurut WHO, penularan virus corona itu dari droplet, dan droplet ini muncul dari percikan bersin dan batuk dari penderita. Kita bisa terinfeksi kalau ada kontak langsung atau menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi, kemudian kita menyentuh area wajah tanpa cuci tangan," ujar dr. Devia.
"Pada beberapa kasus, gejala COVID-19 bisa menunjukkan diare. Nah, kalau kita terkontaminasi karena fesesnya, bisa saja. Tapi, kalau kentut sepertinya tidak bisa, ya," tuturnya.