Benny Susetyo Ajak Anak Muda Terapkan Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari
jpnn.com, JAKARTA - Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Antonius Benny Susetyo mengajak anak muda tidak pernah melupakan sejarah, seperti kata Bung Karno.
Hal itu disampaikan Benny saat Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya mengadakan kuliah umum dengan tema "Pancasila Dalam Dinamika Politik Nasional dan Global Sejarah Kelahiran dan Tantangan Masa Kini" secara daring pada hari Rabu (20/12).
"Jika kita ingin mengetahui apa Pancasila, kita harus mengerti bahwa Pancasila adalah berasal dari tradisi dan kearifan lokal yang dijumpai di agama-agama dan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat Indonesia. Pancasila berasal dari masyarakat Indonesia sendiri, bukan adopsi dari pihak lainnya," tuturnya.
Benny menjelaskan pergerakan nasional dimulai dari dibentuknya Boedi Oetomo, lalu berlanjut ke Sumpah Pemuda, dan sampai pada Sidang PPKI pada 18 Agustus 2023.
Boedi Oetomo muncul karena kesadaran untuk berbangsa Indonesia timbul, Sumpah Pemuda melegitimasi persatuan bangsa, pada sidang BPUPK yang pertama, di mana saat itu Jepang mulai terdesak dalam Perang Pasifik sehingga bayang-bayang bahwa kekuatan Belanda akan kembali untuk menguasai Indonesia terbayang.
"Saat itulah Soekarno menyatakan lima pilar bangsa, yang sekarang kita ketahui sebagai Pancasila. Itu semua satu rangkaian," ungkap Benny.
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP tersebut menyatakan bahwa Pancasila adalah dasar berbangsa dan bernegara.
"Dasar kita, ya Pancasila, juga dasar hukum kita Pancasila. Kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila juga harus menjadi living dan working ideology. Itu yang harus disadari oleh semua pihak," tegasnya.