Bentrok Antar Etnis Di Myanmar Meluas
Kamis, 25 Oktober 2012 – 06:58 WIB
Karena kedua belah pihak melakukan aksi bakar rumah, Thant mengatakan bahwa pemadaman api menjadi prioritas utama pemerintah setempat. ’’Kami berusaha keras untuk menjinakkan api dan mengendalikan situasi keamanan,’’ terangnya. Belum jelas apakah ada korban jiwa dalam bentrok di Kyaukphyu dan Myebon. Thant pun mengaku belum mendapatkan informasi detail.
Hingga kemarin, Rakhine masih terasa mencekam dan diselimuti ketegangan. Pemerintah mengerahkan sejumlah besar petugas keamanan untuk berjaga di titik-titik rawan. Bahkan, mereka juga menetapkan jam malam di sebagian besar wilayah Rakhine. Untuk sementara, puluhan ribu etnis Muslim Rohingya terpaksa bertahan di tenda-tenda dan tempat penampungan di pinggiran Sittwe.
Sementara itu, ratusan mahasiswa Buddha menggelar aksi protes di Sittwe. Sekitar 800 mahasiswa terlibat dalam demo anti-Rohingya tersebut. ’’Kami menolak menuntut ilmu bersama-sama dengan teroris Bengali (sebutan warga Myanmar untuk etnis Muslim Rohingya),’’ ucap Wai Yan, salah seorang pemimpin aksi unjuk rasa kemarin.