Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Bentrok di Papua: 2000 Warga Panik, 25 Terluka, 30 Mobil Rusak

Senin, 21 Maret 2016 – 08:10 WIB
Bentrok di Papua: 2000 Warga Panik, 25 Terluka, 30 Mobil Rusak - JPNN.COM
Polisi dan TNI berusaha mengamankan kericuhan di Pesta Bakar Batu Asrama Lanny Jaya. Foto: dok/Cenderawasih Pos

jpnn.com - JAYAPURA - Pesta Bakar Batu dalam rangka perayaan asrama Lanny Jaya di Waena, Jayapura, Sabtu (19/3) berakhir ricuh. Bentrok terjadi.

Warga sekitar Perumnas IV Waena berhamburan mengamankan diri, buntut dari keributan tersebut. Awalnya peresmian berlangsung aman dan lancar.
 Warga yang berjumlah sekitar 2000 orang ini panik dan lari berhamburan. Akibatnya tercatat 25 orang mengalami luka-luka dan 30 mobil rusak.

Polisi dan sejumlah anggota TNI yang tiba di lokasi langsung mengamankan situasi dan Bupati Lanny Jaya Befa Jigibalom juga ikut meminta warganya menahan diri. Kejadian bentrok antar pemuda ini terjadi sekitar pukul Pukul 17.00 WIT dimana ketika itu tengah dilakukan acara bakar di lahan kosong di Perumnas IV.

Saat kegiatan berlangsung terdapat salah seorang pemuda yang diduga dipengaruhi minuman keras naik ke atas panggung di saat Bupati Befa tengah berbicara. Pemuda ini lantas menyampaikan bahwa Bupati Befa dianggap tak layak lagi memimpin Lanny Jaya dan tidak akan terpilih lagi. Sontak saja omongan pemuda ini menuai protes warga lainnya dan langsung dihakimi saat itu juga. 

Perkelahian kemudian meluas dan terjadi saling lempar menggunakan batu termasuk puluhan mobil yang ada di sekitar lokasi ikut jadi sasaran.

Sekitar pukul 17.20 WIT, tujuh anggota Polsek Abepura tiba di TKP untuk mengamankan situasi. Namun karena jumlah polisi tak sebanding akhirnya personel Polres Jayapura Kota diperbantukan dan tiba di lokasi. 

Bupati Befa di tengah massa menyampaikan bahwa ia menyesal dengan kejadian tersebut namun mengetahui bahwa memang ada yang sengaja mencari-cari masalah dan meminta persoalan yang terjadi diselesaikan secara adat dan kekeluargaan. 

“Saya melihat ada yang memanfaatkan momen ini. Yang terluka langsung bawa ke rumah sakit untuk diobati dan kendaraan yang rusak segera di data untuk diperbaiki. Yang penting berada di lokasi, bukan di luar lokasi,” katanya, seperti dikutip dari Cenderawasih Pos, Senin (21/3).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News