Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Bentrok Warga di Saparua, 1 Tewas 4 Luka

Sabtu, 06 Januari 2018 – 15:05 WIB
Bentrok Warga di Saparua, 1 Tewas 4 Luka - JPNN.COM
Police Line. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, AMBON - Bentrok antarwarga terjadi di Kecamatan Saparua Timur, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng). Saling serang menggunakan senjata tajam melibatkan masyarakat Negeri Tuhaha dan Negeri Ihamahu. Perkelahian ini menyebabkan 1 warga tewas dan 4 lainnya terluka. Peristiwa ini terjadi pada Jumat (5/1) sekitar pukul 01.00 WIT.

Korban tewas diketahui bernama Melkianus Hitipeuw. Sementara yang terluka masing-masing Dominggus Sopacua (55), Daniel Pattinaya (35), Melkianus Lewerissa dan Enos Louhenapessy (50). Korban terluka kini sedang dirawat di Rumah Sakit dr Ishak Umarella, Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu, Malulu Tenggara (Malteng).

Informasi Ambon Ekspres (Jawa Pos Group) dari pihak kepolisian menyebutkan, bentrok ini bermula saat mayarakat Tuhaha melaksanakan prosesi adat penutupan atap baileo negeri tersebut. Prosesi diawali dengan mencari buah kelapa yang konon sebagai pengganti kepala manusia di Negeri Ihamahu. Sedangkan warga Ihamahu bersama tua adat dan kewang sementara berjaga-jaga dipetuanan negeri mereka.

Saat berjaga, masyarakat Tuhaha pada dini hari itu bertemu dengan masyarakat Ihamahu. Akibatnya terjadi bentrokan.

Melkianus Hitipeuw yang menjadi korban tewas diketahui sebagai Kewang Negeri Ihamahu. Dia tewas ditempat kejadian di wilayah petuanan Negeri Ihamahu.

Kepada polisi, Dominggus Sopacua mengaku dia dibacok beberapa orang dari Negeri Tuhaha. Para pelaku tidak dikenali.

“Pengakuan korban Dominggus, dia dibacok beberapa orang yang diduga dari Tuhaha. Dia juga mengaku sempat memberikan perlawanan dan sempat melarikan diri,” ungkap sumber koran ini.

Wakapolda Maluku Brigadir Jenderal Polisi Daniel Pasaribu mengatakan, persoalan yang terjadi antara kedua kampung bertetangga itu karena salah paham.

Wakapolda Maluku Brigadir Jenderal Polisi Daniel Pasaribu mengatakan, persoalan yang terjadi antara kedua kampung bertetangga itu karena salah paham.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News