Bentuk Tim Penyelidik, PD Minta Negara Lindungi Lukas Enembe
jpnn.com - Partai Demokrat (PD) telah membentuk tim investigasi untuk menyelidiki adanya dugaan tentang tekanan terhadap kadernya yang juga Gubernur Papua Lukas Enembe. Pembentukan tim investigasi itu menyusul pertemuan antara Lukas dengan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Budi Gunawan dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian pada 5 September lalu.
Tim investigasi itu dipimpin langsung Wakil Ketua Fraksi PD DPR Benny Kabur Harman. Menurut Benny, berdasar komunikasi awal secara internal dapat disimpulkan bahwa Lukas perlu mendapatkan perlindungan atas keamanan dan keselamatan pribadinya.
"Oleh karena itu, Partai Demokrat memohon kepada negara dan pemerintah, utamanya aparat keamanan, untuk memberikan perlindungan kepada Saudara Lukas Enembe agar keamanan dan keselamatan pribadinya terjaga," ujar Benny melalui keterangan tertulisnya, Senin (18/9).
Wakil ketua Komisi III DPR itu menambahkan, jika pertemuan antara Lukas dengan Budi Gunawan dan Kapolri hanya untuk membahas perkembangan situasi keamanan di Papua, maka hal itu bukanlah persoalan.
Namun, kata dia, jika yang dibahas adalah urusan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Papua 2018 hingga Pemilu 2019, maka PD memiliki kepentingan untuk mengetahui substansi pertemuan secara lengkap. Apalagi jika menyangkut pencalonan Lukas Enembe yang merupakan kader dan ketua DPD PD Papua, maka hal itu juga menjadi domain partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.
Benny pun menegaskan, pertemuan itu bisa menjadi skandal besar jika ternyata untuk menekan Lukas, termasuk untuk kepentingan partai penguasan pada Pemilu 2019. Sebab, bisa jadi ada pelanggaran atas UU Pemilu dan UU BIN terkait dugaan adanya tekanan terhadap Lukas.
Namun, Benny masih tetap berharap agar tidak ada skandal serius karena PD menghormati BIN sebagai lembaga negara penting yang bertugas menyampaikan info dan analisis intelijen strategis kepada presiden. "Terutama yang berkaitan dengan ancaman terhadap kedaulatan, keamanan dan keselamatan negara," papar Benny.
Namun, kata dia, PD tidak ingin salah dalam mengambil kesimpulan. PD juga tidak senang jika informasi yang beredar tersebut adalah hoaks dan tidak mengandung kebenaran ataupun fitnah terhadap Budi Gunawan.