Berantas Buta Huruf, Satgas TNI Ajari Warga Papua
jpnn.com - PAPUA – Prajurit TNI dari Batalyon Infanteri Lintas Udara 431/Satria Setia Perkasa (SSP) Maros, Sulawesi Selatan, mengajarkan baca tulis dalam rangka memberantas Buta Aksara bagi warga di Kampung AMD, Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom, Papua, khususnya bagi para orang tua yang belum bisa membaca dan menulis. Prajurit ini tengah melaksanakan tugas sebagai Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) di wilayah perbatasan RI-PNG
Kegiatan mengajarkan baca tulis oleh Prajurit Pamtas Linud 431/SSP tersebut, dilaksanakan di rumah warga yang berada di sekitar salah satu Pos Satgas yaitu Pos Wambes. Kegiatan yang dipimpin oleh Letda Inf Airlangga ini dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan waktu luang warga. Namun secara rutin dilaksanakan setiap hari Minggu.
Perwira Hukum (Pakum) Satgas Pamtas Linud 431/SSP Kapten Kiki Lubis di Papua, Kamis (14/4) menuturkan bahwasanya pendidikan merupakan faktor utama untuk kemajuan suatu daerah. Karena dengan pendidikan yang baik tentunya akan memperbaiki kesejahterahan masyarakat.
“Kegiatan mengajar ini menjadi berbeda, karena muridnya adalah para orang tua yang tidak pernah sekolah sehingga tidak bisa baca tulis sama sekali,” ucapnya dilansir Puspen TNI.
“Bermodalkan semangat, papan dan kapur tulis, Prajurit TNI Satgas Pamtas Linud 431/SSP meluangkan waktunya dengan mengajarkan Ibu-ibu dan Bapak-bapak untuk belajar membaca dan menulis, dengan harapan masyarakat Kampung AMD tidak ada lagi yang tidak bisa baca tulis,” kata Kapten Kiki.
Menurut Pakum Satgas Pamtas Kapten Kiki Lubis, masyarakat sangat antusias menerima pelajaran dari satgas, ada yang datang belajar dengan membawa anak sambil membawa alas triplek, buku dan pensil.
“Satgas juga memberikan kertas sebagai bahan evaluasi yang dikumpulkan untuk melihat sejauh mana masyarakat menerima materi,” katanya.
Sementara itu, Tomi Wenda selaku Tokoh Masyarakat Kampung AMD mengucapkan terima kasih kepada Prajurit TNI Satgas Pamtas Linud 431/SSP yang mau meluangkan waktunya untuk mengajarkan masyarakat setempat yang buta aksara.