Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Beras Bansos

Oleh: Dahlan Iskan

Senin, 26 Februari 2024 – 07:07 WIB
Beras Bansos - JPNN.COM
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Meiling adalah orang Harbin. Kawin dengan lelaki Singapura –ikut warga negara suaminyi. Kini lebih sering Meiling yang ke Indonesia.

Baca Juga:

Begitu cepat wabah ''nasi Harbin'' menjalar ke seluruh Tiongkok. Begitu cepat selera orang di sana berubah –mengikuti kemajuan ekonomi mereka. Begitu mudah mereka melupakan rasa nasi lama.

Meski sering makan nasi ala Harbin, saya tidak sampai melupakan rasa nasi lama.

Saya tidak mengharuskan istri membeli beras kelas itu. Terima kasih lidah. Anda begitu fleksibel. Dapat nasi Harbin. Alhamdulillah. Pun ketika dapat nasi dapur istri saya.

Fleksibilitas lidah itu bersumber dari ekspektasi. Dugaan saya: lidah bisa fleksibel karena tidak pernah punya ekspektasi bisa selalu makan nasi Harbin.

Ekspektasi kebanyakan orang cukuplah: beras ada. Tidak harus ngetan dan wangi. Cukup enak, cukup –untuk lidah fleksibel. Berharap juga harga pun terjangkau.

Tahap "ada beras" dan "beras cukup" pernah tercapai. Yakni di zaman mertua presiden terpilih sekarang jadi presiden.

Setelah itu seharusnya kita naik kelas: dari "ada" dan "cukup" ke rasa yang lebih enak.

Setiap presiden takut inflasi. Begitu muncul ramalan bahwa stok beras menipis keputusannya cepat: impor beras! Kalau tidak, akan inflasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close