Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Berharap Letusan 1930 Tak Terulang

Rabu, 27 Oktober 2010 – 04:04 WIB
Berharap Letusan 1930 Tak Terulang - JPNN.COM
Warga mengungsi di Balai Desa Hargobinangun, Pakem, Sleman pasca luncuran awan panas dari Gunung Merapi, Selasa (26/10). HERMITIANTA/RADAR JOGJA
Gunung Merapi meletus tepatnya pukul 17.02 WIB, Selasa kemarin. Semburan awan panas mencapai ketinggian 1,5 kilometer. Hingga tadi malam, warga di sekitar lereng Merapi sedang dievakuasi untuk menghindari hujan abu yang panas.

Secara terpisah, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Subandriyo menambahkan, erupsi terjadi dua kali, yakni pukul 17.02 WIB dan 17.23 WIB. Gunung Merapi baru memasuki tahap awal erupsi dengan mengeluarkan sedikitnya tiga kali letusan sekitar pukul 18.00 WIB. Hujan abu juga telah melebihi batas aman bencana, yakni 10 kilometer. "Bahkan, masyarakat yang berada lebih dari 20 kilometer hingga kini juga mengalami hujan abu," kata dia.

Subandriyo mengatakan, sebelum meletus, Gunung Merapi telah mengeluarkan awan panas mulai pukul 17.02 WIB. Awan yang disertai hawa panas itu  keluar pertama kali sejak ditingkatkannya status Merapi menjadi awas. Akibatnya, lebih dari 13 ribu warga yang berasal dari tiga kecamatan Sleman diungsikan ke lokasi aman.

Indikasi awal erupsi sudah diprediksi karena berdasarkan informasi yang dirangkum selama tiga hari sebelumnya menunjukkan data kegempaan cenderung meningkat. Tercatat pada 23 Oktober 2010 terjadi 80 kali gempa vulkanik, 525 MP, 1 kali LF, dan 183 guguran. Pada 24 Oktober 2010 tercatat 80 kali terjadi gempa vulkanik, 588 MP, 3 LF dan 194 guguran. Pada 25 Oktober 2010 hingga pukul 24:00 WIB tercatat terjadi peningkatan gempa vulkanik menjadi 222 kali, 624 MP, 0 LF dan 454 kali guguran.

JAKARTA - Letusan Gunung Merapi di Jawa Tengah diperkirakan masih terus mengancam ribuan warga yang tinggal di lereng gunung tersebut. Indikasinya,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA