Berita Duka, Aipda Bambang Irawan Meninggal Dunia, Rekan Kerja: Kami Syok
Kemudian, Sabtu (28/11) setelah salat zuhur di kebun wali kota, almarhum mengaku sakit tenggorokan. “Memang dari kemarin dia ngomong sih, enggak enak tenggorokan, kemarin dia mengaku enggak bisa makan. Dia akhirnya pulang, terus dapat kabar dia meninggal. Makanya kami syok dengarnya,” kenangnya.
Hadi menyebutkan, Beng pada hari itu masih mengawal wali kota. Pada pagi harinya, almarhum menjalankan salat duha di masjid di lingkungan Pemkot Bandarlampung.
Kemudian, siang harinya almarhum bersama rekannya ke kebun wali kota, seperti rutinitas biasanya di hari Sabtu.
Menurut Hadi, pasca-medical check up di RS Dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandarlampung pada 2017 lalu, almarhum sejak awal tahun 2010 diketahui berhenti merokok dan tidak meminum kopi –lantaran dilarang dokter.
Namun, Hadi tak mengetahui secara pasti sakit apa yang diderita almarhum.
“Sejak itu dia ngopi enggak, merokok enggak. Dia selalu minum air putih hangat. Kayaknya dia itu menderita kolestrol, karena sering pusing dan pernah kayak gondokan di belakang leher,” ucap Hadi yang merupakan pengawal pribadi Herman H.N. sejak 10 Juli 2010.
Di sisi lain, Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Bandarlampung Edwin Rusli menduga almarhum Beng wafat diakibatkan serangan jantung. Menurutnya, bila almarhum diketahui menderita kolestrol, sangat dimungkinkan bisa menyerang jantung.
Ya, berdasarkan informasi yang beredar, Beng yang merupakan personel Sat Sabhara Polresta Bandarlampung dengan NRP 79031278 meninggal dunia di RS DKT Bandarlampung sekira pukul 14.00 WIB, Sabtu (28/11).