Berita Duka: Drs H Suwandi Meninggal Dunia
Lantaran saturasinya (kadar ogsigen,red) tidak naik-naik, sempat dibawa ke RS dr Sobirin. Karena butuh ruang ICU, maka Senin (16/8) dibawa ke RS AR Bunda Lubuklinggau.
“Kemudian masuk ICU dan pakai ventilator, hingga meninggal dunia di sana,” jelasnya.
Kustoni juga belum memastikan apakah mertuanya terpapar Covid-19 atau tidak. Karena pihaknya belum menerima hasil Swab PCR. Namun saat swab antigen memang reaktif.
“Bapak ini meninggalkan seorang istri, yakni Hj Samiknah, 71, delapan orang anak, 21 cucu dan tiga orang cicit,” tambahnya.
Diakuinnya, di mata keluarga almarhum adalah panutan. Seorang pekerja keras. Dia juga penulis buku, banyak judul buku yang sudah diterbitkan.
“Ada salah satu cita-citanya adalah menjadikan penulisan huruf kagana aksara menjadi pelajaran muatan lokal di Sumsel, ataupun di Bumi Silampari,” katanya.
Ketua STIKP Lubuklinggau, Rudi Erwandi mengaku keluarga besar STKIP sangat kehilangan. Sebab almarhum adalah pekerja keras, tokoh Bumi Silampari, yang juga salah satu pendiri STKIP Lubuklinggau.
“Banyak ilmu sejarah yang dia ajarkan. Bahkan banyak orang dari mana-mana datang bertemu dengan beliau. Menanyakan sejarah, budaya dan pendidikan,” kata Rudi, di rumah duka.