Berita Duka: Hendak Melompat, Anak Koin Terpeleset, Jatuh Terbentur Besi
"Nanti kita kaji pelan-pelan, sebenarnya anak koin sudah berkurang tapi kenapa sekarang malah ramai lagi," ujarnya.
Sementara itu, Humas PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak Mario Sardadi Oetomo mengatakan, pihaknya telah melakukan razia, memberi imbauan, dan memberi tahu perihal larangan itu.
Namun, meski begitu mereka tetap saja melakukannya sehingga terjadi insiden yang menewaskan satu warga Kelurahan Tamansari. "Kami harap ini jadi cerminan untuk kita semua, tapi tetap hal ini akan menjadi evaluasi kami," ungkapnya.
Mario mengungkapkan, akses masuk para anak koin saat ini kebanyakan melalui kantor TNI AL Banten. Karenanya, lokasi tersebut ke depan akan lebih dijaga ketat untuk menghindari kejadian serupa.
"Kalau dulu memang bisa masuk dari TTM (Terminal Terpadu Merak), karena sekarang dibangun Dermaga VI jadi sudah tidak bisa lewat lagi. Di Lanal juga sudah kami pagar tapi mereka masuk dari gorong-gorong pagar, nanti akan kami buat agar tidak bisa dilintasi termasuk berkoordinasi dengan Lanal," ujarnya.
Sementara itu, Ketua RT 01 Lingkungan Sukasenang Rahmatullah mengatakan, telah melarang warganya agar tidak mencari koin di Pelabuhan Merak.
Namun, lantaran faktor ekonomi warganya tetap mencari penghasilan dari menjadi anak koin di Pelabuhan Merak.
"Di sini ada sekira 12 orang yang menjadi anak koin, entah kenapa memang empat orang itu yang terbilang cukup berani malam hari beroperasi," katanya. (mg01/ibm/ags)