Berita Duka: KH Muh Sholeh Hudi Muhyiddin Meninggal Dunia
Cita-cita Kiai Hudi, kata dia, akan segera terwujud dan segera terselesaikan. KH Cholil meminta santri terus berjuang dan istiqamah ber-khalwat.
”Santri tetap melaksanakan khalwat (nyepi sambil berdzikir) meski beliau (kemarin) sedang sakit,” sambungnya. Menurut dia, itu menandakan Kiai Hudi meminta santri tetap istiqamah berkhalwat.
Tak hanya itu, Idaroh Wusto Jamiah Toriqoh Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah Jawa Timur KH Muhammad Marta’in Karim juga terlihat sedih atas wafatnya Kiai Hudi.
Kata Kiai Mata’in, kiai dengan lima anak tersebut merupakan seorang ulama besar. Santrinya sudah menyebar ke seluruh nusantara. Kiai Hudi merupakan Majelis Iftah Idaroh Wusto.
”Semoga keluarga dan para santri diberi ketabahan. Saya yakin santri bisa meneruskan cita-cita beliau,” tuturnya.
Sebelum disalatkan, putra Kiai Hudi, Gus Yahya Muhidi, dan keluarga yang ditinggalkan tak kuasa menahan air mata.
Gus Yahya memimpin langsung tawassul untuk ayahandanya. Suaranya terdengar terbata-bata. Namun, Gus Yahya tak henti-hentinya melemparkan senyum kepada jenazah. ”Kami sekeluarga mohon doa dari hadirin semuanya dan santri seluruhnya,” katanya.
Jenazah pun langsung dibawa menuju masjid dan disalati. Ratusan santri juga mengiringi salat jenazah di masjid pondok.