Berita Duka, Seorang Penambang Meninggal Usai Diamputasi
“Kalau sudah seminggu kemudian masih ada korban (meninggal) yang belum dievakuasi karena kondisi lapangan yang terjal, berbukit, maka kami bersama tim akan membicarakannya bagaimana ke depan. Tapi kami tetap akan berupaya mengevakuasi semua korban,” katanya.
“Seperti di Palu lalu, ada banyak korban yang tidak bisa dievakuasi karena tertimbun terlalu dalam ke tanah. Nah di Bakan juga seperti itu. Tapi kami tetap akan berupaya sebaik mungkin,” tandasnya.
Sementara itu, pukul 23.00 WITA beredar kabar ada satu korban meninggal berhasil dievakuasi warga, dan diduga luput dari pantauan Tim SAR. Kepala Seksi Tanggap Darurat BPBD Bolmong Abdul Muin Paputungan menyampaikan, mereka masih sementara mencari data korban tersebut.
Sementara itu, Bupati Bolmong Yasti Mokoagow menyebutkan, tim evakuasi butuh fisik yang maksimal. Sehingga sebagian diminta untuk beristirahat, dan sebagian lagi tetap melakukan aktivitas pemantauan lokasi di area longsor, sterilisasi area untuk evakuasi pencarian korban, hingga pemasangan lampu penerangan.
“Pihak Basarnas, Polri, TNI, BPBD mulai melakukan sterilisasi area mulai sore hari ini (kemarin). Proses evakuasi akan menggunakan alat berat untuk evakuasi,” ungkap bupati di Posko Blok C Bakan, usai melakukan pemantauan.
Dia berharap semua tim gabungan evakuasi saling berkoordinasi dan bekerja maksimal. “Agar evakuasi dapat berjalan dengan baik,” tutur mantan anggota DPR RI tersebut, didampingi Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara. Dari pantauannya, pencarian masih secara manual.
Sebab jika menggunakan alat berat dengan kondisi di lapangan seperti, dapat membahayakan korban yang masih hidup yang belum dievakuasi.
“Makanya kami tetap mengevakuasi menggunakan cara manual. Tapi kemungkinan esok (hari ini) evakuasi sudah menggunakan alat berat, karena diperkirakan sudah tidak ada korban yang hidup,” katanya.