Berita Terbaru Seputar Evakuasi Korban Longsor Penambang Emas
Pembukaan akses jalan ini menghabiskan waktu cukup panjang dikarenakan lokasi yang berada pada tebing yang terjal, struktur tanah yang labil dan sangat beresiko menimbulkan bahaya.
Lalu pada 4 Maret, Basarnas dan Tim SAR gabungan mulai melakukan evakuasi kedua. Dalam siaran persnya, Basarnas mengatakan penggunaan alat berat excavator long arm yang disupport oleh JRBM untuk evakuasi kedua ini dinyatakan membuahkan hasil.
Sebanyak 18 kantong jenazah berhasil dievakuasi dan diserahkan kepada tim forensik Polri menunggu hasil. Jika dikalkulasi dengan evakuasi tahap pertama berarti total sudah 45, itu adalah seluruh hasil yang sudah kita dapat selama 9 hari.
"Sisanya semoga bisa kita selesaikan dengan maksimal,” singkat Direktur Operasi Basarnas, Budi Purnama, di lokasi kejadian.
Dalam konferensi pers di Desa Bakan pada tanggal 7 Maret, Direktur Operasi Basarnas Budi Purnama mengatakan, evakuasi korban longsor penambang tanpa izin ini dihentikan.
"Evakuasi dihentikan dikarenakan pertimbangan teknis melihat indikasi batu-batuan lepas terus berjatuhan berulang-ulang. Goa yang kita buka pada jam 1.45 juga tertimbun oleh reruntuhan sehingga kita tidak mungkin melanjutkan operasi evakuasi,” kata Budi.
Terkait telah dihentikannya evakuasi korban longsor ini, maka JRBM perlu menyampaikan beberapa hal yaitu sebagai berikut:
1. JRBM dari hati yang paling dalam turut berduka cita atas timbulnya korban jiwa dan luka.