Berkat Bantuan Rumah BUMN Baturaja, Mulitina Tumini Sukses Kembangkan Usahanya
Dia mengaku, ketiadaan modal yang dibarengi dengan kenaikan harga bahan baku membuatnya tidak menyanggupi pesanan dari para pelanggan. Padahal saat itu, banyak yang mengaku suka dengan Keripik Macho buatannya karena rasanya enak.
“Dulu ada yang pesan 100 bungkus, tapi saya tidak menyanggupi. Sampai akhirnya saya dapat informasi tentang Rumah Kreatif BUMN (RKB) Baturaja yang saat ini menjadi Rumah BUMN Baturaja. Saya menceritakan kesulitan usaha yang saya alami. Awalnya saya hanya berharap bisa dapat bantuan pinjaman Rp5 juta - Rp10 juta. Setelah dilakukan survei pada 2017, usaha saya dinilai berpotensi dan akhirnya saya mendapat pinjaman Rp50 juta,” ujar Mulitina Tumini.
Berkat pinjaman dana dari Rumah BUMN Baturaja itu, akhirnya dia bisa kembali menjalankan usahanya, bahkan sukses melakukan pengembangan usaha.
Mulitina menuturkan, pembinaan yang diberikan oleh Rumah BUMN Baturaja tidak terbatas pada bantuan dana saja, tetapi juga meliputi bantuan untuk perizinan, sertifikasi halal, pelatihan, hingga pemasaran baik secara offline maupun online melalui media sosial.
Produk-produk Eliza kini telah masuk ke toko pusat oleh-oleh dan minimarket di Baturaja, bahkan tersedia secara online.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, kisah sukses Mulitina Tumini merupakan satu dari ribuan perjalanan SIG dalam mendukung pelaku UMKM.
Hal ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan poin 8, yakni mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, tenaga kerja penuh dan produktif, dan pekerjaan yang layak bagi semua.
“Pemberdayaan UMKM oleh SIG dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan meningkatkan kapasitas dan produktivitas UMKM, serta melalui pendirian Rumah BUMN di sejumlah daerah, seperti Rumah BUMN Rembang, Rumah BUMN Surabaya, hingga Rumah BUMN Baturaja,” kata Vita.