Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Berkat Video Ketakutan Terbesar Pemakai Kartu

Rabu, 14 Agustus 2013 – 06:14 WIB
Berkat Video Ketakutan Terbesar Pemakai Kartu - JPNN.COM
Firman Azhari saat mengikuti babak final Cyber Security for The Next Generation di London, bulan Juni lalu. Foto: Kaspersky Academy

Presentasi Firman di tingkat regional diganjar sebagai best presentation. Dia bersama dua pemenang lain berhak mewakili Asia-Pasifik dalam kompetisi tingkat dunia yang diadakan di Royal Holloway, London, Inggris, Juni lalu. Sayang, pemenang kedua dari Hongkong mengundurkan diri. Dia digantikan juara tambahan dari Filipina.

Kompetisi yang digelar di negeri Ratu Elizabeth itu benar-benar memberikan pengalaman tersendiri bagi Firman. Kompetisi tingkat dunia itu diikuti 14 mahasiswa dari berbagai kawasan. Selain presentasi langsung, peserta harus mengikuti video challenge, cyber war, dan team quiz.

"Presentasi yang dibuat 10 menit harus bisa dipahami dalam waktu dua menit saja. Ini tidak mudah," ujar Firman.
Dari empat kategori yang dilombakan, Firman meraih nilai tertinggi. Dia hanya kurang bagus di team quiz. Katanya, dia tidak bisa menikmati permainan itu.

Apresiasi paling tinggi untuk video challenge. Dalam tantangan itu, Firman mempresentasikan video berjudul What is Your Biggest Fear (Apa Ketakutan Terbesar Anda, Red). Video itu mengangkat kekhawatiran orang terhadap sistem keamanan data digital yang ada di kartu berbasis NFC. Sebab, beberapa kartu dengan mudah dapat ditembus dan dicuri datanya. "Juri memuji karya video saya itu," jelasnya.

Berkat video itu pula akhirnya Firman meraih nilai tertinggi dibanding 13 peserta lain. Karena itu, dia berhak menyandang gelar sebagai pemenang dalam kompetisi bergengsi tersebut.

Meski begitu, Firman mengaku kurang sreg dengan sebutan juara dunia di bidang cybersecurity. Menurut dia, sebutan itu terlalu tinggi. Sebab, kompetisi yang dilombakan berdasar tema dan spesialisasi yang dikirim peserta. "Kalau dibilang juara dunia, saya agak gimana gitu," ujarnya merendah.

Dengan kemampuannya itu Firman bisa mencukupi hidupnya. Dia kini menjadi konsultan untuk memberikan support secara teknis kepada pihak-pihak yang membutuhkan potensi dirinya.

Firman berencana membuka bisnis yang menawarkan produk dengan tingkat cybersecurity yang terjamin. "Saya sudah punya modal ilmunya. Tinggal duitnya yang mesti dikumpulkan dulu," tandasnya. (*/c2/ari)

Riset sederhananya tentang sistem keamanan kartu berbasis NFC (near field communication) mendapat pujian para juri di London. Sebab, dia mampu menunjukkan

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News