Berkenalan dengan Hanjeli, Bahan Makanan Pengganti Nasi, Manfaatnya Luar Biasa
Retno melanjutkan keistimewaan komoditas hanjeli sudah mulai dibudidayakan di Jatinangor, Sumedang, Sukabumi, Cirebon, dan Indramayu.
“Namun, dari laporan yang saya terima, kebanyakan masih dibudidayakan bersama-sama dengan tanaman lain. Belum monokultur,” imbuh Retno.
Pada kesempatan yang sama, Guru Besar Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Pajajaran Bandung, Warid Ali Qosim, menambahkan sampai saat ini peneliti masih melakukan eksperimen untuk menemukan benih hanjeli terbaik.
“Pada dasarnya tanaman ini sudah baik, tapi tetap harus kita cari formulasi terbaik supaya bisa diambil manfaatnya secara maksimal. Karena setelah diuji coba ternyata memang ada kelemahannya,” kata Warid.
Dia mengungkapkan beberapa kelemahan hanjeli yang masih harus dicari solusinya antara lain daya hasil rendah, dan umur tanamnya yang cukup panjang.
“Karena umurnya yang panjang, sampai lima bulan, jadi petani mungkin kurang tertarik menanam karena hal ini,” pungkasnya. (flo/jpnn)