Berlogat Melayu, Istri Beri Les Inggris Gratis
Jumat, 24 Juli 2009 – 09:16 WIB
Minggu, 21 Juni 2009, sekitar pukul 16.00, menjadi hari tak terlupakan bagi Ali Muntahid. Hari itu pria 38 tahun warga Dusun Sukorame, Desa Sidomulyo, Kota Batu tersebut menyaksikan dengan mata kepala sendiri penangkapan Hendrawan oleh anggota Densus 88 di Solo. Saat itu dia mengemudikan mobil L 300, mengantarkan keluarga Hendrawan menghadiri wisuda anaknya. Belakangan diketahui, Hendrawan atau dalam sebuah versi juga bernama Husaini adalah orang yang diduga anggota jaringan teroris asal Singapura, Selamet Kastari. Ditemui di rumahnya sore kemarin, Ali Muntahid didampingi istrinya, Khusnul Khotimah, menceritakan kisah dramatik itu.
"Waktu itu Pak Hendrawan menyewa mobil saya untuk mengantar menyaksikan wisuda kedua anaknya. Waktu itu saya sendiri yang menyopir," kata Ali memulai ceritanya.Mobil L 300 nopol N 1651 KA milik Ali berangkat dari Batu pada Sabtu (20 Juni 2009) sekitar pukul 19.00. Saat berangkat, mobil itu cuma berisi tiga orang. Hendrawan, istrinya Najwa, dan Ali sendiri selaku sopir.
Tujuan mobil itu adalah Pondok Pesantren Darus Sahadah di Simo, Boyolali. Di pondok pesantren itu, kedua anak Hendrawan, yakni Khalid dan Abdullah Zubair, sedang diwisuda.