Bermain Video Games Action Lebih Bermanfaat untuk Otak
"Dari studi ini terlihat bahwa fleksibilitas kognitif bukanlah karakteristik yang statis tapi dapat dilatih dan ditingkatkan kemampuannya menggunakan sarana pembelajaran yang menyenangkan, seperti video game," kata Glass lebih lanjut.
Tak hanya itu, dalam laporannya yang dipublikasikan jurnal PLOS ONE, Glass juga menemukan jika partisipan yang memainkan versi video game yang paling kompleks menunjukkan performa terbaik dalam psikotes.
"Sekarang kami jadi ingin tahu ada apa dengan game ini hingga dapat menyebabkan sejumlah perubahan tersebut, dan apakah kemampuan kognitif ini permanen atau menurun dari waktu ke waktu," lanjut Glass.
Bukan tanpa sebab Glass menanyakan kedua aspek tersebut. Menurutnya sekali jawabannya ditemukan, bisa jadi para ilmuwan dapat memanfaatkannya untuk mengembangkan intervensi khusus dalam menghadapi gejala-gejala yang berkaitan dengan gangguan ADHD (attention-deficit/hyperactivity disorder) atau korban cedera otak traumatis. (fny/jpnn)