Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Berobat ke Singapura Makin Diminati Warga Kaltim

Carter Pesawat Rp236 Juta, 1 Bulan 50-an Pasien

Jumat, 15 Juni 2012 – 13:27 WIB
Berobat ke Singapura Makin Diminati Warga Kaltim - JPNN.COM
BALIKPAPAN - Lima puluhan orang dari kalangan menengah atas (the have) di Balikpapan, memilih berobat ke rumah sakit di Singapura dalam satu bulannya. Ada yang ke Gleneagles Hospital, Mount Elizabeth Hospital, Parkway East Hospital, dan Mount Elizabeth Novena. Itu baru angka yang tercatat di Parkway Health perwakilan Balikpapan. “Banyak juga yang berangkat sendiri, tidak melalui kami. Yang berangkat sendiri ini memang sudah lama dan biasa check up di Singapura,”  kata Marisol Tamba, manager Parkway Health perwakilan Balikpapan.

 

Angka 50-an pasien yang memilih berobat ke Negeri Singa itu mulai dari sekadar check up rutin hingga operasi.   “Di Samarinda ada juga perwakilan Parkway Health tapi pasien yang berobat ke Singapura masih lebih banyak dari Balikpapan,” jelasnya. Lebih banyak warga Kota Minyak berobat ke Negeri Singa, kata dia, umumnya karena memang dari kalangan ekonomi atas, akses Balikpapan-Singapura yang semakin mudah dan dekat -- kurang lebih 2 jam, dan tentunya promosi yang gencar.

 

Selain langsung ke rumah sakit, pasien juga bisa meminta opini kedua dengan mengirimkan data hasil pemeriksaan dari rumah sakit di Balikpapan atau Samarinda via email, kemudian ditangani dokter di Singapura. Hasilnya pun relatif, bisa cepat bisa juga menunggu, tergantung posisi dokter saat itu. “Ada yang kita kirim datanya pagi, sore sudah bisa ketahuan hasilnya dari dokter sana (Singapura). Ada juga yang agak lama, kalau dokternya pas tidak di tempat,” katanya.

 

Kata dia, tren semakin banyak pasien memilih berobat ke negeri tetangga itu karena faktor ingin mendapatkan opini kedua, sehingga analisis terhadap apa yang diderita bisa diketahui dengan pasti. Apalagi, jelas dia, belakangan ada beberapa kasus diagnosa dengan hasil beda, antara salah satu rumah sakit di Kaltim dengan Singapura. Dia mencontohkan beda diagnosa yang dialami Ketua DPRD Kaltim Mukmin Faisyal. Diketahui, politisi senior itu pernah mengalami beda diagnosa pada 2009 silam. Mukmin kala itu divonis menderita infeksi tulang lambung lima ketika menjalani pemeriksaan di Singapura. Sebelumnya, dia merasakan sakit bila duduk terlampau lama.

BALIKPAPAN - Lima puluhan orang dari kalangan menengah atas (the have) di Balikpapan, memilih berobat ke rumah sakit di Singapura dalam satu bulannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News