Berpasangan dengan Siapa Saja, Suara Ical Tetap Terendah
jpnn.com - JAKARTA -- Jelang Pilpres, elektabilitas calon presiden dari Partai Golkar Aburizal Bakrie tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Berdasarkan survei dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), elektabilitas tertinggi masih diduduki oleh Joko Widodo dan disusul oleh Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Masing-masing mendapat dukungan sebanyak 47,1 persen, dan 32,1 persen. Sementara Ical hanya 92,3 persen. "Ical ini bertahan, masih begitu aja jumlah dukungannya," ujar Peneliti SMRC Sirojudin Abbas dalam diskusi 'Koalisi untuk Capres' di Jakarta, Minggu, (4/5).
Dalam survei ini, SMRC juga mencoba untuk menggabungkan sejumlah nama capres dalam koalisi. Jokowi-Mahfud MD, ujar Abbas, jika disatukan akan menambah jumlah dukungan yaitu menjadi 47,6 persen.
Sementara Prabowo- Hatta Rajassa jika satukan mendapat dukungan menjadi 27,4 persen. Lau Ical, kata dia, meski dipasangkan dengan Wiranto dari Partai Hanura tetap mendapat dukungan terendah yaitu 12,2 persen.
Apabila dipasangkan dengan Mahfud MD, dukungan pancapresan Ical pun hanya mencapai 12,2 persen. Bersama Jusuf Kalla, ia hanya bisa meraup suara 12,1 persen.
"Kalau Ical dipasangkan dengan Pak Dahlan Iskan hanya capai suara 12,2 persen. Dipasangkan dengan Ahok hanya 12,2 persen sedangkan dengan Ryamizard hanya 12,9 persen," sambung Abbas.
Berbagai nama yang dipasangkan dengan Ical tidak cukup membawa perubahan dalam meningkatkan elektabilitasnya. Oleh karena itu, Abbas menyarankan Partai Golkar menjalankan langkah-langkah jitu untuk melakukan peningkatan suara Ical.