Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Berseberangan dengan Amien Rais

Kamis, 03 Juli 2014 – 15:36 WIB
Berseberangan dengan Amien Rais - JPNN.COM
Koordinator Relawan Matahari Indonesia, Izzul Muslimin. Getty Images

Tidak benar Muhammadiyah selalu identik dengan PAN. Tampaknya, ini mau dieksploitasi Muhammadiyah harus PAN, padahal tidak begitu. Karena realitasnya, saya lihat Buya Syafii Maarif yang juga bekas Ketua Umum PP Muhamadiyah itu ternyata lebih dekat ke Jokowi-JK, meski beliau lebih bijaksana tidak harus ke mana-mana (menunjukkan dukungannya). Tapi dari sikapnya, saya melihat ke sana (mendukung Jokowi-JK, red). Jadi, tidak bisa kita klaim Muhammadiyah itu harus ke Prabowo. Sangat penting adalah Jokowi-JK ini punya hubungan yang sangat mesra dengan Muhammadiyah. Ini banyak orang tidak tahu.

Maksud Jokowi dan JK punya hubungan dengan Muhammadiyah?

Saya baru tahu kalau ternyata ibunya Jokowi-JK itu ikut pengajian Aisyiyah. Ibunya Pak Jokowi di Solo, ibunya Pak JK di Makassar. Bahkan, mertua Pak JK, ayahnya Bu Mufidah, pernah menjadi Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah di Makassar. Beliau (mertua JK) aslinya Sumatera Barat yang ditugaskan Muhammadiyah untuk membesarkan Muhammadiyah di Makassar. Kalau dari sisi itu bukan orang asing mereka berdua (Jokowi-JK) dengan Muhammadiyah. Saya sempat tanya teman-teman di Solo, ternyata Jokowi ini tidak terlalu jauh dengan Muhammadiyah.

Kenapa milih Jokowi-JK, bukan mendukung Prabowo-Hatta?

Kalau RMI begini, intinya kenapa tidak mendukung Prabowo-Hatta karena kita melihat bahwa Prabowo-Hatta dari beberapa stetamennya menyatakan mereka ingin melanjutkan kepemimpinan sekarang. Dan kita melihat ada beberapa catatan yang cukup jelas bahwa khususnya lima tahun terakhir ini kepemimpinan SBY-Boediono dari sisi prestasi memang menurut kita agak mengecewakan.

Biasanya kan begini, parpol itu akan mengikuti dari siapa yang memegang kekuasaan. Misalnya di Amerika Serikat, itu ketika Obama dari Demokrat  sukses, maka pemilu berikutnya Demokrat itu ikut sukses. Sukses dalam arti kepemimpinan negara, bukan kepemimpinan partai. Korelasinya kuat, itu kelihatan sekali.

Ketika setelah pemilihan legislatif kemarin (di Indonesia) Demokrat itu dari 20 persen (Pemilu 2009) menjadi hanya 10 persen. Artinya, ada ketidakpercayaan dari masyarakat kepada Demokrat sebagai imbas dari ketidakpercayaan masyarakat kepada SBY. Artinya, masyarakat sendiri melihat kepemimpinan SBY ini banyak catatatannya. Kita merasa bahwa dalam situasi seperti ini perlu perubahan. Kalau Obama temanya itu (perubahan).

Sebenarnya Jokowi mirip itu juga. Ini antitesa dari kondisi kepemimpinan SBY yang menurut kami kurang berhasil untuk lima tahun ini, sehingga perlu perubahan. Perubahan itu ada di Jokowi-JK, bukan Prabowo-Hatta. Secara klaim Prabowo menyatakan dia akan meneruskan kebijakan. Tapi, saya kurang paham juga, yang meneruskan itu seperti apa dan yang mana. Tapi, dia selalu mengklaim itu.

NAMA Izzul Muslimin sempat jadi perbincangan karena memilih pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Sebagai mantan Ketua Pemuda Muhammadiyah, sikap politiknya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
  • Top Story

    Reformasi PSSI Belum Selesai

    Minggu, 15 Mei 2016 – 22:09 WIB
    Reformasi PSSI Belum Selesai - JPNN.com
  • Top Story

    Solusinya, Geser Pusat Pemerintahan

    Sabtu, 14 Mei 2016 – 19:34 WIB
    Solusinya, Geser Pusat Pemerintahan - JPNN.com
  • Top Story

    Setoran Rp 1 M Tetap Lanjut

    Kamis, 05 Mei 2016 – 18:05 WIB
    Setoran Rp 1 M Tetap Lanjut - JPNN.com
  • Top Story

    Reformasi Tata Kelola Kompetisi

    Kamis, 05 Mei 2016 – 02:25 WIB
    Reformasi Tata Kelola Kompetisi - JPNN.com