Bertahan dari Covid-19 dengan Mengubah Pola Hidup
Oleh: Bambang SoesatyoAgar bisa terhindar dari kemungkinan penularan Covid-19, diperlukan protokol kesehatan yang wajib ditaati dan dilaksanakan oleh semua orang, tanpa terkecuali, terutama selama berada di ruang publik.
Protokol kesehatan itu merumuskan tatanan baru bagi perilaku setiap orang dan interaksi antar-individu di ruang publik, di kantor atau tempat kerja, pasar, rumah makan atau kafe hingga sekolah dan rumah ibadah.
Artinya, untuk meminimalisasi peluang tertulari Covid-19, setiap orang hanya diminta mengubah pola, perilaku atau gaya hidup.
Dari pola atau perilaku hidup yang sebelumnya serba cair dan lepas, berubah menjadi indivualistik, sedikit kaku dan penuh kehati-hatian serta waspada.
Misalnya, tetap jaga jarak, tidak bersalaman, tidak berangkulan dan tidak beradu pipi kiri pipi kanan, selalu mengenakan masker serta rajin cuci tangan.
Setelah protokol kesehatan itu dirumuskan dan dipahami, persoalan berikutnya adalah kemauan dan keberanian menerapkan tatanan perilaku atau pola hidup baru itu.
Memang, di tengah pandemi Covid-19, tidak mudah mengambil keputusan tentang penerapan perilaku atau pola hidup baru.
Tidak mudah karena berkait langsung dengan perilaku puluhan juta orang. Akan tetapi, ketika semua orang sadar tentang urgensi memulihkan kehidupan dan kegiatan-kegiatan produktif, memilih menerapkan pola hidup baru dengan protokol kesehatan harus diambil.