Bertemu Datuk Zainal Abidin Bakar, Bahtiar Minta Akses Kepri-Malaysia Dibuka Lagi
Kepulauan Riau, Johor Malaysia, dan Singapura adalah satu kawasan yang tersambung, berbatasan langsung dan saling interaksi secara ekonomi, sosial dan budaya. Hanya beda pulau dan beda negara.
Bahtiar yang juga Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri itu mengatakan, banyak masyarakat Kepri yang memiliki keluarga di Johor Bahru, Malaysia.
“Ada kebiasaan pergi pagi pulang sore. Begitu juga bagi masyarakat yang berobat, bekerja di Tangjung Pinang dan sekolah ke Johor Bahru, yang biasanya bisa pergi pagi pulang sore,” kata Bahtiar.
Di hari normal, lanjutnya, di Pelabuhan Sri Bintang Pura Kota Tanjung Pinang Kepri biasanya rata-rata 1.500 sampai 2.000 orang tiap hari lalu lalang ke Johor Bahru, dari pelabuhan lain juga sangat banyak.
Hubungan interaksi antar masyarakat antarpulau beda negara tersebut sudah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.
“Jadi hubungan sosial budaya tersebut berlangsung berabad-abad yang lalu. Namun sudah delapan bulan ini, kebiasaan-kebiasaan seakan berhenti dan hilang. Artinya bukan hanya persoalan ekonomi, tetapi interaksi sosial budaya juga menjadi sangat terganggu. Kerinduan masyarakat Kepulauan Riau dan masyarakat Johor Bahru pasti sangat tinggi.”
“Maka dari itu, kepada Pak Dubes Malaysia, Datuk Zainal Abidin Bakar kami sampaikan aspirasi masyarakat Kepulauan Riai. Kita (Pemprov Kepri, red) berharap ada diskresi atau pengecualiaan untuk membuka daerah perbatasan (Malaysia-Kepri), tentunya dengan protokol kesehatan Covid-19 yang disepakati,” harap Bahtiar.
Bahtiar mengundang khusus Dubes Malaysia di Indonesia dan Pejabat Kemenlu RI untuk bertandang ke Provinsi Kepri beberapa waktu ke depan.