Bertemu Investor Korea, Jokowi Bicara Potensi dan K-pop
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menggencarkan promosi potensi investasi di Indonesia kepada para chaebol atau konglomerat Korea Selatan. Hal itu terlihat pada lndonesia-Korea Business Summit di Jakarta, Selasa (14/3).
Jokowi -panggilan beken Joko Widodo- mengatakan, peluang investasi pada empat sektor utama di lndonesia. Di antaranya industri, pariwisata, energi dan ekonomi kreatif.
"Korea Selatan merupakan investor terbesar ketiga yang masuk ke lndonesia setelah Singapura dan Jepang. Ke depan kami berharap Korea Selatan dapat terus meningkatkan penanaman modalnya,” ujar Presiden Jokowi saat tampil sebagai pembicara kunci pada forum itu.
Banyak pengusaha papan atas Korsel yang hadir pada acara itu. Antara lain Sohn Kyung-Shik (Chairman Cl Group), Chung Jin Haeng (President of Hyundai Motor Group), Cho Yangha (Chairman Korean Air), Kwon Ohjoon (Chairman Posco), JK Shin (President Samsung), S. Joon Kim (Chairman and CEO Ssangyong E&C), Park iin Soo (CEO LG Chem) maupun Lee Soo-Man (Chairman SM Entertainment Group).
Dalam forum yang dihadiri lebih 500 peserta itu juga ada penandatanganan nota kesepahaman (MoU) promosi investasi antara Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dengan Korea Trade and Investment Agency (KOTRA).
Jokowi yang dalam kesempatan itu didampingi Menko Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan, banyak perusahaan Korsel yang berinvestasi di sektor industri manufaktur. Angkanya bahkan mendapat 71 persen dari total investasi selama periode 2012-2016 atau sebesar USD 7,5 miliar.
Menurut Jokowi, Korsel juga telah menjadi salah satu mitra dagang terbesar Indonesia dengan volume perdagangan mencapai USD 16 miliar pada 2015. Sektor-sektor lainnya yang juga potensial adalah bidang ekonomi kreatif, energi dan pariwisata.
Khusus ekonomi kreatif, Jokowi secara khusus berharap ada kerja sama yang konkret melalui investasi yang dilakukan oleh investor Korsel. Sebab, Korsel bisa sukses menjual K-pop ke mancanebara.