Bertubi-tubi, DPR Puji Mendikbud
jpnn.com - JAKARTA - Penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) 2016 jenjang SMA/SMK/MA/Paket C, serta SMP/MTs/Paket B, mendapat apresiasi Komisi X DPR RI.
Menurut Wakil Ketua Komisi X DPR RI Ferdiansyah, ada perbaikan signifikan dalam pelaksanaan UN 2016. Penilaian serupa diungkapkan anggota Komisi X DPR RI Elviana. Menurut dia, nilai pelatihan di sekolah bisa kembali mengalahkan nilai di bimbingan belajar. Begitu juga Abdul Fikri, menyampaikan apresiasinya terhadap hasil UN dan peningkatan Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN).
Sementara Nuroji, anggota Komisi X memberikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Nah, mendapat pujian bertubi-tubi membuat Mendikbud Anies Baswedan semringah. “Saya mengucapkan terima kasih atas apresiasi yang diberikan. Sesuai dengan tujuannya, UN dilaksanakan untuk mengukur capaian siswa, dan harus dipastikan capaian tersebut adalah murni dari capaian siswa, dan bukan dari hasil kecurangan, karena UN sudah tidak lagi menjadi syarat kelulusan,” kata Mendikbud dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi X DPR, Jumat (3/6).
Anies menjelaskan, hasil dari pelaksanaan UN setiap tahun dianalisa dan disajikan dalam laporan dari tingkat satuan pendidikan (sekolah) hingga tingkat nasional. Laporan hasil UN tersebut akan digunakan oleh pengambil kebijakan di semua tingkat untuk melakukan peningkatan dan perbaikan mutu pendidikan.
Tahun ini perbaikan paling terlihat adalah pada bentuk kisi-kisi yang lebih mendorong pada tujuan ujian dan mengembalikan pembelajaran pada kurikulum nasional, dan bukan pembelajaran untuk ujian nasional.
Terkait dengan penyelenggaraan UNBK, Mendikbud menjelaskan upaya perluasan pelaksanaan UNBK merupakan tugas bersama antara pemerintah pusat dan daerah. Tidak hanya menyangkut infrastruktur, tetapi juga meliputi para pelakunya, yakni guru, siswa, dan orang tua harus siap.
“Yang paling penting, perluasan tersebut tidak boleh berorientasi hanya pada belanja peralatan, tapi lebih pada optimasi sumber daya yang sudah ada," tandasnya. (esy/jpnn)