Berurusan dengan Polisi Saudi, HRS Peringatkan Jokowi & KBRI
jpnn.com, JAKARTA - Habib Rizieq Shihab (HRS) menyampaikan peringatan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait insiden pemasangan bendera yang diduga mirip lambang Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di tembok rumah imam besar Front Pembela Islam (FPI) itu di Mekah, Arab Saudi. Gara-gara bendera terlarang itu pula Rizieq sempat berurusan dengan kepolisian di negeri kerajaan tersebut.
Rizieq menyampaikan peringatannya melalui video di akun Front TV di YouTube. Dalam video yang diunggah Jumat (9/11) itu Habib Rizieq menyatakan bahwa bendera yang ada di belakang tempat tinggalnya berupa poster.
Menurutnya, poster bertuliskan kalimat tauhid itu ditempel lalu difoto oleh orang lain. Rizieq mengaku tak pernah melihat poster itu karena sudah kadung dicopot pihak keamanan Arab Saudi.
“Jadi saya bukan sebagai pelaku kejahatan. Saya sebagai korban. Bahkan polisi memahami betul ada pihak-pihak yang sampai saat ini masih dicari, ingin memfitnah saya terkait dengan organisasi ISIS, terkait dengan tindak terorisme dan lain sebagainya, untuk membuat saya menjadi bermasalah di Saudi Arabia,” ucapnya.
Rizieq mengaku telah menerima bantuan kekonsuleran dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah. Namun, Rizieq mempersoalkan isi siaran pers Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Riyadh yang menurutnya tak sesuai fakta. “Hati-hati, karena apa-apa yang dijadikan pernyataan resmi yang keluar dari KBRI banyak yang tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan,” ujarnya.
Habib Rizieq mencurigai ada operasi intelijen untuk menyudutkannya. “Saya ingatkan jangan bermain-main untuk melakukan suatu gerakan intelijen di negara lain, karena itu satu pelanggaran yang sangat serius dan hukumannya juga sangat-sangat serius,” tegasnya.
Usai menjelaskan soal persoalan itu, Rizieq meminta Presiden Jokowi memperhatikan aparat dan anak buahnya, baik yang ada di dalam negeri maupun luar negeri. "Saya dari kota suci Mekah mengingatkan kepada anda (Presiden Joko Widodo) untuk memeperhatikan betul aparat-aparat anda atau pejabat yang ada di bawah anda, baik yang ada di dalam maupun luar negeri," ujar dia.
Habib Rizieq meminta Jokowi tak membiarkan keadilan dilanggar oleh oknum anak buahnya. Menurutnya, Jokowi sebagai presiden punya tanggung jawab yang sangat luar biasa dalam menegakkan keadilan termasuk pada kasus Novel Baswedan dan penganiayaan terhadap ahli informasi teknologi Hermansyah.