BI: Perekonomian Kepri Melambat pada 2015
jpnn.com - BATAM - Perekonomian Kepri mengalami pertumbuhan melambat pada tahun 2015 dibanding tahun 2014. Dari sisi permintaan, perlambatan itu terutama dipengaruhi pelemahan investasi.
Demikian disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepri, Gusti Raizal Eka Putra dalam siaran pers kajian ekonomi dan keuangan regional triwulan IV 2015, Selasa (16/2) di lantai 3 Hotel Harmoni One, Batamcenter, Batam.
Seperti dikutip dari batampos.co.id (group JPNN), Rabu (17/2), Gusti menjelaskan, dibanding tahun 2014, pertumbuhan investasi mencapai angka 5,79 persen, maka di tahun 2015 hanya di angka 3,25 persen.
Sedangkan dari sisi lapangan usaha, perlambatan pertumbuhan ekonomi terjadi pada 2 sektor yakni sektor industri pengolahan dan sektor konstruksi.
"Di sektor industri pengolahan, dipengaruhi tingkat permintaan global yang cenderung masih lemah. Sementara di sektor konstruksi, pertumbuhannya sejalan dengan pelemahan investasi dan penurunan realisasi belanja modal pemerintah," papar Gusti.
Namun, ditengah perlambatan ekonomi itu, kegiatan intermediasi perbankan tetap berlangsung dengan baik. "Hal itu tercermin dari penguatan pertumbuhan kredit," sebutnya.
Disamping itu, lanjutnya, tingkat kesejahteraan masyarakat Kepri relatif masih terjaga karena dilihat dari penurunan tingkat kemiskinannya. "Berdasarkan data BPS September 2015, jumlah penduduk miskin tecatat 114.834 orang. Ini menurun 7,52 persen dibanding periode yang sama di tahun 2014," terangnya.
Melirik perkembangan ekonomi di tahun 2015 tersebut, Gusti memperkirakan di triwulan I 2016 perekonomian Kepri akan menguat pada kisaran 5,5 sampai 6 persen, yang ditopang dari penguatan konsumsi dan investasi.