BI Punya QRIS, Misbakhun Dorong Konstituen Biasakan Transaksi Nontunai
jpnn.com, PASURUAN - Anggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun dan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Malang menggelar Sosialisasi Gerakan Nontunai bagi para ibu-ibu pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di Kota Pasuruan, Jawa Timur. Melalui sosialisasi itu, Misbakhun dan BI mengenalkan kode quick response (QR) atau QR Code Indonesia Standard (QRIS) kepada pelaku UKM di kota kelahirannya.
Misbakhun mengatakan, UKM merupakan basis perekonomian nasional yang punya daya tahan terhadap gejolak ekonomi. “UKM memiliki daya dukung paling besar dalam memperkuat ketahanan ekonomi nasional menghadapi situasi gejolak ketidakpastian perekonomian global,” kata Misbakhun dalam saat berbicara pada Sosialisasi Gerakan Nontunai di Kelurahan Sunan Ampel, Kecamatan Panggung Rejo, Kota Pasuruan, Sabtu (8/2).
Misbakhun menuturkan, saat ini disrupsi telah merambah hampir semua sektor usaha. Legislator asal Pasuruan itu menambahkan, BI telah membuat sistem QRIS yang efektif berlaku pada 1 Januari 2020 demi menjamin keamanan transaksi nontunai, termasuk bagi para pelaku UMKM.
“QRIS adalah upaya Bank Indonesia memperkuat digitalisasi sistem pembayaran nontunai yang saat ini berkembang di masyarakat. Dengan demikian sistem pembayaran nontunai makin aman, kredibel dan melindungi masyarakat Indonesia,” paparnya.
Di hadapan ibu-ibu penjual minuman dan makanan olahan itu Misbakhun juga menjelaskan program BI tentang penguatan UKM. Para peserta sosialisasi pun antusias menyambut program BI, termasuk dengan menanyakan cara mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang menjadi program pemerintah untuk membantu pelaku UKM mengembangkan usaha mereka.
“Bank Indonesia menunjukkan dukungan yang kongkret dan nyata pada perekonomian dengan membina UKM,” ujar Misbakhun di acara yang dihadiri juga oleh Kepala Tim Pengawasan Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah, Keuangan Inklusif dan Layanan Administrasi kantor Perwakilan BI Malang Rini Mustikaningsih itu.(Radar Malang)