BI Rem Pertumbuhan Kredit
Sabtu, 25 Agustus 2012 – 17:06 WIB
Pertumbuhan kredit yang terlalu tinggi bisa berbahaya jika terjadi guncangan ekonomi dari dalam maupun luar negeri. Sebab, penyaluran kredit yang terlampau besar bisa tiba-tiba berubah menjadi kredit bermasalah (NPL tinggi) yang mengancam. Selain itu, jika banyak industri yang bermunculan dikhawatirkan pasokan bahan baku dalam negeri tidak mencukupi sehingga memicu impor.
Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Pahala Mansyuri menilai pertumbuhan kredit pada semester II tahun ini tidak akan tinggi. Sebab, sejumlah kebijakan baru cukup menekan penyaluran kredit perbankan sehingga tidak bisa tumbuh maksimal. "Pertumbuhan kredit pada semester I 26,6 persen dan kami perkirakan pada semester II tidak setinggi semester I," timpalnya.
Perlambatan kredit pada semester II dipengaruhi penyaluran kredit valas yang saat ini menurun. Perseroan melihat penurunan kredit valas sejak kuartal II 2012 yang hanya tumbuh 8,5 persen atau turun dibandingkan kuartal I yang naik 10 persen. Selain itu, laju pertumbuhan kredit mikro diprediksi tidak secepat semester I yang melejit 77 persen. Meski demikian, Pahala optimistis laju pertumbuhan kredit mikro masih bisa menembus 50 persen.