Biaya Logistik Turun 40 Persen, Pelindo Menyambut Baik
jpnn.com, JAKARTA - Biaya logistik di Indonesia turun 40 persen dalam lima tahun terakhir.
Berdasarkan perhitungan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), biaya logistik di Indonesia pada 2023 mencapai 14,1 persen dan biaya logistik untuk kegiatan ekspor malah sudah tinggal 8,98 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
PT Pelindo menyambut baik perhitungan baru yang menghasilkan angka biaya logistik yang sudah jauh lebih rendah dibandingkan posisi 2018.
Sebagai salah satu pelaku utama di sektor logistik, Pelindo sejak Oktober 2021 sudah melakukan transformasi untuk ikut berperan menurunkan biaya logistik.
Pada 1 Oktober 2021, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggabungkan empat BUMN pelabuhan menjadi PT Pelindo.
Setelah merger, Pelindo kemudian membentuk empat subholding atau anak usaha. Empat anak perusahaan itu adalah PT Subholding Pelindo Terminal Peti Kemas (SPTP), PT Subholding Pelindo Multi Terminal (SPMT), PT Subholding Pelindo Jasa Maritim (SPJM), dan PT Subholding Pelindo Solusi Logistik (SPSL).
Pembentukan empat anak usaha itu membuat mereka fokus pada masing-masing bidang pelayanan, sehingga kinerjanya meningkat.
Transformasi di level operasional langsung dilaksanakan anak-anak usaha. Beberapa langkah yang dilakukan antara lain memperpendek waktu sandar (port stay) dan masa tinggal kontainer di terminal (cargo stay), menyatukan sistem pelayanan dan pembayaran melalui aplikasi online dan digital.