Bicara di Seminar PERSI, Pak Doni Monardo Semangati Dokter & Nakes Pejuang Covid-19
Doni menambahkan, data IDI itu juga menunjukkan bahwa angka tertinggi kematian dokter terjadi pada periode Juli, Agustus, dan September 2020. Menurutnya, memang pada periode itu angka masyarakat yang dirawat karena kasus positif Covid-19 cukup tinggi.
"Kami harapkan kasus positif bisa berkurang, dan yang dirawat di rumah sakit tidak banyak sehingga dokter bisa relaksasi," kata Doni.
Lebih lanjut Doni mengatakan, tiga hari lalu dirinya berkunjung ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat. Dalam kesempatan itu Doni memperoleh pemaparan dari Koordinator RS Darurat Covid-19 Mayjen TNI Tugas Ratmono bahwa okupansi tempat tidur pasien pasien di Tower 6 dan 7 mencapai 90 persen saat puncak pandemi.
Namun berkat kerja keras komponen masyarakat terutama wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, sambung Doni, angka pasien yang dirawat sekarang mengalami penurunan.
"Sekarang menjadi di posisi 43,71 persen. Ini tentunya kerja keras para dokter yang bergabung di rumah sakit ini dari Aceh sampai Papua," katanya.
Selain itu Doni juga mengatakan, sebagian besar tenaga medis yang ikut berjuang melawan pandemi Covid-19 adalah dokter sukarelawan yang mendaftarkan diri untuk berparitipasi. Ada dokter militer dan nonmiliter.
"Total semuanya termasuk tenaga kesehatan lainnya itu mencapai hampir tiga ribu orang," ungkapnya.
Doni pun berpesan kepada para dokter memanfaatkan momentum istirahat untuk relaksasi. "Bukan cuti ya tetapi istirahat," tegasnya.