Bicara Manfaat KIP, Jokowi Kutip Evaluasi Bank Dunia 2018
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyerahkan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) kepada kurang lebih 1.597 keluarga prasejahtera yang berdomisili di Kecamatan Mampang Prapatan, Kebayoran Baru, dan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Pada acara yang berlangsung di Gelanggang Olahraga Bulungan di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (6/3), mantan gubernur DKI itu menjelaskan bahwa pemerintah telah meningkatkan alokasi anggaran bagi penyaluran PKH ini.
Peningkatan anggaran itu untuk membantu keluarga prasejahtera agar lebih mandiri sekaligus meningkatkan kondisi gizi dan kesehatan anak-anak.
BACA JUGA: Bank Dunia Bantu KLHK Untuk Menata Hutan Kalimantan Timur
“Tahun lalu setiap penerima program PKH mendapat Rp 1.890.000. Betul? Tahun ini meningkat drastis karena anggaran yang sebelumnya di seluruh Indonesia Rp 19 triliun, tahun ini Rp 34 triliun," ujar Jokowi.
Suami Iriana itu pun berpesan kepada para ibu yang hadir untuk memanfaatkan bantuan tersebut dengan memprioritaskan pemanfaatannya untuk tumbuh kembang dan pendidikan anak. Sehingga ke depan, generasi Indonesia bisa berkompetisi dengan negara lain.
Data Kementerian Sosial menunjukan bahwa realisasi penyaluran bantuan sosial PKH tahap pertama secara nasional pada awal Maret ini mencapai 99,99 persen. Tahun kemarin, jumlah keluarga prasejahtera yang berhasil beralih status menjadi keluarga mandiri terdata sebanyak 621.788 keluarga penerima manfaat PKH.
"Berdasarkan hasil evaluasi World Bank tahun 2018 bahwa PKH memiliki dampak positif dalam hal peningkatan konsumsi per kapita, konsumsi berprotein, mengurangi gizi buruk dan stunting, serta meningkatkan partisipasi sekolah," jelas mantan walikota Solo itu.(fat/jpnn)