Bikin Obama Sakit Kepala
jpnn.com - KEMENANGAN gemilang Partai Republik dalam pemilu sela Amerika Serikat (AS) berdampak buruk bagi Presiden Barack Obama. Bahkan, sangat buruk. Setidaknya, itulah yang dipaparkan Jon Sopel, editor senior BBC dalam artikelnya kemarin (5/11).
Sebab, selama dua tahun terakhir masa pemerintahannya, presiden harus bekerja sama dengan partai lawan yang hampir selalu menentang kebijakan-kebijakannya.
Pemilu sela benar-benar berpihak pada Republik. Dalam sehari, komposisi pemerintahan Negeri Paman Sam berubah. Obama yang semula memiliki beking di senat kini harus kehilangan taji di tataran legislatif.
Mulai kemarin, Obama tidak bisa mengandalkan lagi para politisi Demokrat di senat maupun DPR dalam urusan kebijakan.
"Pagi ini ada seseorang yang terbangun dan mendapat lebih banyak kekuasaan dari yang dia terima selama ini," ungkap Sopel tentang Mitch McConnell, politikus Republik yang baru terpilih sebagai anggota senat. Kabarnya, tokoh asal Negara Bagian Kentucky itu bakal menggantikan posisi Harry Reid sebagai ketua kubu mayoritas senat.
"Di sisi lain, (pemilu sela) membuat seseorang terbangun dengan kekuasaan yang besar, tapi juga sakit kepala yang begitu dahsyat," lanjut Sopel.
Kali ini dia berbicara tentang Obama. Ya, pemimpin 53 tahun itu tetap duduk di kursi presiden hingga masa jabatannya berakhir. Tetapi, dia jelas harus bekerja lebih keras untuk mempertahankan kepemimpinan.
Kemenangan Republik saat pemerintah menggodok beberapa perundangan penting jelas membuat Obama sakit kepala. Dalam waktu dekat, pemerintah dijadwalkan mengetuk palu untuk otorisasi pemasangan pipa distribusi minyak bumi dari Kanada ke Teluk Meksiko oleh Keystone XL. Selain itu, Obama bakal fokus pada produksi gas alam.
Namun, kemenangan Republik bisa membuyarkan agenda politik Obama tersebut. Sebab, para politisi Republik di DPR maupun senat belum tentu memiliki paham yang sama dengan Obama dan jajaran pemerintahannya.
"Mau tidak mau, ini akan memicu terjadinya perubahan haluan politik Obama," kata Ted Cruz, anggota senat dari Republik.
Kemarin, saat kekalahan Partai Demokrat diumumkan, Obama berada di Gedung Putih. Tokoh berdarah Kenya itu mengikuti proses pemilu sela dan pengumuman hasilnya dengan baik.
Jumat (7/11), Obama mengundang empat pemimpin Kongres AS untuk membahas masa depan pemerintahan. Hal itu bakal menjadi momen negosiasi politik pertama Obama dengan Republik sebagai penguasa legislatif. (AFP/BBC/hep/c23/ami)