Bikin Tato, Penyesalan Datang Belakangan
Eva membawanya ke dokter untuk dilaser. ’’Awalnya, aku kira sakitnya biasa aja. Tapi, ternyata sakitnya ribuan kali lebih sakit, kayak melepuh ditusuk. Ah entahlah, tulang rasanya dibakar, ah itu rasanya ngeri banget,’’ kenangnya.
Beberapa kali sesi pun, hasilnya tidak akan kembali seperti kulit semula. Hilang, tapi seperti melepuh. Eva akhirnya menyerah karena tak tahan dengan sakitnya. Dia ingat betul kata dokter yang menanganinya waktu itu. Kalau bikin tato, harus dipikir ribuan kali.
’’Bikin tato jangan karena kasmaran atau gaya-gayaan. Pikirkan ribuan kali dampaknya. Sebab, kamu nggak tahu gimana hidupmu ke depan. Inget, tato akan nempel di badanmu seumur hidup,’’ tegasnya mewanti-wanti. (puz/cik/c17/nda)