Bikin Terharu, Ketum Muhammadiyah Sebut Para Tenaga Medis Covid-19 Fisabilillah
Dokter Dimas dari RSI Jakarta Cempaka Putih menyampaikan bahwa tidak bisa dipungkiri awalnya mempunyai rasa khawatir bahkan takut ketika harus menangani pasien Covid-19.
“Ada rasa kekhawatiran dan kecemasan bagi tenaga medis, tetapi alhamdulillah rumah sakit memfasilitasi dengan APD yang memadai dan ruang perawatan isolasi yang standar,” katanya.
Saat ditanya suka duka dalam menangani pasien Covid-19, para nakes menyampaikan perihal penolakan dari pasien dan keluarga terhadap kondisi yang dialami.
Ini seperti yang diungkapkan oleh dokter Sri Widianingsih dari RS Siti Khotijah Sidoarjo.
“Ada pasien-pasien yang menolak dan bahkan melarikan diri sehingga membutuhkan upaya ekstra untuk mengedukasi bahwa mereka adalah Pasien Dalam Pengawasan (PDP),” ujarnya.
Terkait kebutuhan Alat Perlindungan Diri (APD) saat ini, semua tenaga kesehatan yang disapa Haedar Nasir mengatakan sudah terpenuhi bahkan mempunyai cadangan untuk beberapa bulan ke depan.
Ini disampaikan dokter Widodo Pangestu, direktur RS Muhammadiyah Palembang.
“Kami di sini APD cukup untuk dua bulan ke depan karena dibantu hampir semua pihak di Palembang baik persyarikatan maupun lainnya,” ungkapnya.