Bima Arya: APBD Kota Bogor Rontok.. Rontok.. Rontok
jpnn.com, BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya, mengatakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) wilayah yang dia pimpin diperkirakan bakal rontok bila mengacu prediksi berlangsungnya pandemi corona (Covid-19), hingga Juli.
Hal itu disampaikan Bima saat diskusi virtual DPP PAN bertajuk Nasib Pekerja: Kena PHK tapi Dilarang Mudik Lantas Bagaimana Solusinya? di Jakarta, Jumat (1/5).
Dalam forum itu, Bima mengatakan kunci dari semua persoalan selama pandemi corona berlangsung ialah data dan informasi yang dihimpun dari semua stake holder, baik dunia usaha maupun pemerintah.
Bila membaca data yang ada sementara ini, prediksi yang dipaparkan pakar epidemologis memperkirakan puncak Covid-19 di Kota Bogor terjadi pada Juli mendatang. Itu pun kalau dua bulan ke depan aturan diterapkan secara tegas.
"Kalau tidak maka bisa lebih panjang. Itu poin pertama. Poin kedua, bagaimana dampak dari Covid-19 di Kota Bogor? Dari data yang ada APBD Kota Bogor ini rontok. Betul-betul rontok apabila kita berpedoman pada asumsi prediksi bulan Juli tadi," ucap Bima.
Dia memperkirakan, dengan asumsi pandemi Corona berlangsung sampai Juli, maka 40 persen dari pendapatan hasil daerah Kota Bogor akan terdampak.
"Itu skenario optimistis. Apalagi kalau skenario pesimistis sampai bulan Desember. Kalau sampai Juli, dropnya 40 persen. Kita tahu Bogor sangat bertumpu pada jasa dan parawisata," jelas politikus PAN itu.
Kemudian dia bicara bagaimana dampaknya bagi warga Kota Hujan. Berdasarkan pendataan yang dilakukan Pemkot Bogor, ada dua warga di DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) yang selama ini masuk dalam penerima bantuan pemerintah. Jumlahnya 71 ribu keluarga.