Bima Arya Berburu Investor
jpnn.com - jpnn.com - Masalah yang terjadi pada Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT), mengungkap kerapuhan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tersebut. Hal itu yang mendasari Wali Kota Bogor Bima Arya sepakat untuk mengubah status PDJT menjadi Perseroan Daerah (Perseroda).
Sebelumnya, Bima mengaku telah mengucurkan dana miliaran rupiah agar perusahaan tersebut tetap berjalan. Menurut Bima, sudah memiliki bayangan sejumlah investor, dan membuat PDJT menjadi Bus Manejemen Company (BMC).
Ia menyatakan, wajar bila perusahaan yang kini sudah beberapa hari mogok beroperasional itu terus merugi. Sebab, selama ini perusahaan tersebut dalam sistem yang mengkhawatirkan.
“Bisnya hanya 29 unit, kondisinya sudah busuk. Sumber Daya Manusia (SDM)-nya menghkawatirkan banyak yang masih belum profesional,” ujarnya kepada Radar Bogor.
Bima mengaku telah mengintruksikan Direktur Utama (Dirut) PDJT agar bus Trasnpakuan kembali beroperasi meski tidak di semua koridor. Namun, pengaturan jam operasional hingga berapa armada yang dikeluarkan, ia serahkan kepada Dirut PDJT.
Hal itu dianggapnya agar tidak mengorbankan masyarakat pengguna bus Transpakuan.
“Secara teknisnya diserahkan kepada Dirut atau pihak PDJT. Untuk hak-hak karyawan tetap akan diupayakan sambil menunggu investor yang akan berinvetasi,” katanya.
Kepala Bagian Satuan Pengawas Internal (SPI) PDJT, Tri Handoyo mengungkapkan bahwa dari 29 bus Transpakuan yang ada, hanya sebanyak 17 bus yang bisa beroperasi. Karena, 12 bus lainnya mengalami kerusakan yang berbagai macam.