Bisnis Digital Telkom Sepanjang 2018 Tumbuh 23 persen
jpnn.com, JAKARTA - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) berhasil membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp130,8 triliun. Perolehan ini umbuh positif sebesar 2 persen dibanding 2017.
Bisnis digital yang meliputi konektivitas broadband dan layanan digital menjadi mesin pertumbuhan perseroan yang meningkat secara signifikan sebesar 23,1 persen, sehingga kontribusi bisnis digital pada 2018 kian dominan menjadi 63 persen dari 52,1 persen pada 2017.
"Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) perseroan 2018 tercatat Rp59,2 triliun dengan laba bersih sebesar Rp18,0 triliun. Beban operasi meningkat sebesar 12,5 persen menjadi Rp71,6 triliun, sejalan dengan investasi pembangunan infrastruktur broadband, baik mobile maupun fixed line," ujar Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga di Jakarta, Selasa (30/4).
Di segmen mobile, entitas anak usaha Telkom, Telkomsel di tahun 2018 membukukan pendapatan sebesar Rp89,3 triliun, EBITDA Rp47,4 triliun dan laba bersih Rp25,5 triliun.
"Di tengah bisnis seluler yang semakin menantang, Telkomsel mengimplementasikan berbagai inisiatif dengan menawarkan paket voice, paket SMS dan paket mobile data dengan berbagai varian konten digital, untuk menahan laju penurunan bisnis legacy sekaligus meningkatkan kontribusi pendapatan dari bisnis digital," papar Alex.
Program registrasi kartu SIM prabayar yang membatasi jumlah kartu SIM prabayar untuk setiap pelanggan menjadikan Telkomsel pada akhir 2018 memiliki sebanyak 163,0 juta pelanggan.
Sepanjang 2018, Telkomsel membangun 28.376 Base Tranceiver Station (BTS) baru yang seluruhnya berbasis teknologi 4G LTE sehingga di akhir tahun 2018 jangkauan 4G LTE lebih dari 90 persen populasi.
Lalu lintas layanan mobile data tahun 2018 meningkat 101,7% YoY menjadi 4.373.077 terabyte, yang terutama didorong oleh jumlah pelanggan data sebanyak 106,6 juta pelanggan atau 65,4% dari total pelanggan Telkomsel.