BKP Kementan Mengembangkan KRPL menjadi Family Farming
jpnn.com, KENDARI - Pangan merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia, karena itu kebutuhannya harus terpenuhi baik dalam jumlah, mutu, bergizi seimbang, aman dan terjangkau bagi setiap orang.
Untuk memenuhi hal tersebut, Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (BKP Kementan) sejak tahun 2010 telah memberdayakan lebih dari 20 ribu kelompok wanita tani, atau setara dengan sekitar 600 ribu rumah tangga petani atau 2,5 juta masyarakat yang terlibat dalam kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Upaya yang dilakukan telah berdampak pada penurunan rasio gini dan tingkat kemiskinan, khususnya kemiskinan pedesaan.
"Jadi, KRPL ini sangat penting dalam memenuhi kebutuhan pangan dan gizi masyarakat, serta pendapatannya," ujar Kepala BKP Kementan Agung Hendriadi yang ditemui disela-sela acara Hari Pangan Sedunia di Kendari, Sabtu (2/11).
Menurut Agung, keberhasilan KRPL terus disempurnakan dengan mengembangkannya menjadi Family Farming (Pertanian Keluarga). "Kami sudah melaunching Family Farming. Dengan program ini, ketahanan pangan disetiap keluarga dipastikan akan lebih mantap, karena semua anggota keluarga nantinya akan berkontribusi dalam menjaga ketahanan pangannya," ujar Agung.
Masih menurut Agung, dalam family farming, selain setiap keluarga diharapkan dapat memanfaatkan sejengkal lahan disekitarnya untuk bercocok tanam, pihaknya juga akan memberikan kesadaran tentang pengtingnya mengkampanyekan food waste (boros pangan).
"Food waste ini harus kita kurangi. Kita akan kampanyekan melalui individu dan keluarga, karena dari sinilah kita bisa memanfaatkan dan menyelematkan pangan secara baik, sehingga tidak ada lagi yang menyia-nyiakan bahan pangan," tegas Agung.
Dijelaskan Agung, melalui Family Farming, diharapkan akan mampu menjawab tantangan masalah pangan kedepan baik dari sisi produksi (ketersediaan), distribusi dan pemanfaatan pangan yang beragam, berigizi seimbang.
"Melalui family farming, saya optimis ketahanan pangan keluarga akan semakin mantap, sehingga tidak ada lagi nantinya kerawanan pangan, karena 267 juta penduduk Indonesia akan mampu memenuhi kebutuhan pangannya," ujar Agung.