Blusukan ke Hosier Lane di Melbourne, Gang Khusus Grafiti Jalanan
detikcom menemui seorang seniman grafiti di Hosier Lane, Chris, yang berasal dari Prancis. Chris sehari-harinya dia bekerja di restoran, namun bila ada waktu luang suka melukis di Hosier Lane.
"Melbourne adalah hal bagus di Australia karena ada beberapa tempat yang mengizinkan grafiti seperti di sini, tidak di semua tempat di Australia memang, tapi masih ada tempat legal untuk grafiti. Itu hal yang bagus buat seni, karena seni jalanan itu untuk dibagi pada orang-orang. Kalau seni ini hanya dimasukkan museum, orang-orang kan harus bayar untuk menikmatinya, jadi ini harus dibagi," tutur pria yang sudah beberapa tahun tinggal di Melbourne ini.
"Di Prancis saya suka melakukan ini (membuat grafiti), kami punya hukum legal di Prancis sana, ada pamerannya dan orang-orang diundang, itu juga bagian dari budaya, bagian dari kota, dari era 90-an sih, tapi sekarang sudah jadi bagian dari budaya," tuturnya.
Di Melbourne ada sekitar 5 gang yang seperti Hosier Lane ini seperti Rutledge Lane, Union Lane, Caledonian Lane, Centre Place yang semuanya ada di kawasan CBD. Pemkot Melbourne sangat niat membuat beberapa gang tersebut menjadi gang seni jalanan grafiti.
Dari situs kota Melbourne, ada Graffiti Management Plan yang bahkan melakukan riset dan konsultasi dengan komunitas untuk membuat gang semacam Hosier Lane itu. Seperti, meneliti jenis lukisan apa yang disuka. Ternyata, mayoritas tak suka grafiti yang hanya menuliskan nama orang. Namun, banyak orang ternyata mengapresiasi seni jalanan itu, yang lebih layak disebut mural, dengan izin.
Pemkot tak segan mengundang para seniman untuk melukis di gang-gang itu, juga menghapus grafiti yang tak diundang alias tanpa izin.
*Dapatkan kesempatan memenangkan boneka beruang Bobbie, khas Australia, yang memiliki harum bunga lavender dengan menceritakan apa yang paling Anda sukai dari Australia. Caranya? Tulis di akun Twitter Anda dengan tag #JendelaAustralia. Ikuti akun @APlusIndonesia untuk mengetahui pemenangnya.