BMKG: Ada Lonjakan Titik Panas di Riau
jpnn.com, RIAU - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi lonjakan jumlah titik panas di Provinsi Riau menjadi 124 titik dengan Kabupaten Kepulauan Meranti menjadi lokasi terbanyak yakni 58 titik panas dari data yang diperbarui, Minggu sore.
Prakirawan BMKG Pekanbaru, Sanya G menyampaikan, selain Kepulauan Meranti jumlah titik panas yang banyak lainnya juga terdapat di Kota Dumai sebanyak 36 titik.
Kemudian Kabupaten Bengkalis 13 titik, Pelalawan (8), Inderagiri Hilir (4), Siak (3), dan masing-masing satu di Rokan Hilir dan Kuantan Singingi.
"Ada sebanyak 99 titik panas dengan 14 tingkat kepercayaan rendah, 101 sedang dan sembilan yang tinggi. Tersebar di delapan kabupaten/kota di Riau," kata dia dikutip dari Antara, Minggu (24/3).
Jumlah titik panas tersebut meningkat dari Minggu pagi yang berjumlah 79 titik. Ketika itu jumlah titik panas terbanyak juga terjadi di Kabupaten Kepulauan Meranti dan Kota Dumai.
Saat ini di Kota Dumai kabut asap yang pekat terlihat menyelimuti daerah tersebut akibat kebakaran lahan di sana.
Berdasarkan laporan harian kebencanaan, kebakaran hutan dan lahan terjadi di sejumlah lokasi ada seluas 37 hektare.
Sementara di Kepulauan Meranti juga terjadi karhutla yang luasnya mencapai 40 ha lebih. Itu terjadi di Pulau Rangsang pada lima titik yakni di Desa Telesung, Penyagun, Sungai Gayung Kiri, Renak Dungun dan perbatasan di Mantiasa.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Meranti, Muhlisin, belum bisa memastikan berapa luas kebakaran secara keseluruhan. Namun untuk dua titik yaitu di Desa Telesung dan Penyagun saja diperkirakan sudah mencapai 40 ha.
Sementara itu secara keseluruhan di Pulau Sumatera terdapat 199 titik panas. Selain Provinsi Riau yang menjadi lokasi terbanyak, titik panas dalam jumlah mencolok lainnya terdapat di Bangka Belitung dengan 43 titik.
Selanjutnya ada 7 titik panas di Sumatera Selatan, masing-masing 5 di Kepulauan Riau dan Jambi. Lalu masing-masing dua di Nangroe Aceh Darussalam dan Lampung serta masing-masing 1 di Sumatera Barat dan Sumatera Utara. (antara/jpnn)