Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

BMKG Keluarkan Peringatan Dini, Waspada Sampai 6 Juni

Kamis, 04 Juni 2020 – 14:24 WIB
BMKG Keluarkan Peringatan Dini, Waspada Sampai 6 Juni - JPNN.COM
Warga melihat kondisi banjir rob akibat gelombang tinggi di pesisir Karangsong, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (2/6). Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/hp

jpnn.com, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan potensi rob atau pasang besar yang menyebabkan luapan air laut masih berlangsung pada awal bulan Juni.

Kondisi itu khususnya akan terjadi di perairan utara Jawa.

"Hal ini disebabkan pada awal Juni memasuki periode bulan purnama (full moon/spring tide) yang mengakibatkan kondisi pasang cukup tinggi di beberapa wilayah Indonesia," kata Plt Deputi Bidang Meteorologi BMKG Herizal, Kamis (4/6).

Potensi rob masih perlu diwaspadai hingga 6 Juni 2020, mengingat kondisi spring tide (full moon) dan anomali tinggi muka laut positif, sehingga mengakibatkan tinggi muka air laut akan lebih tinggi daripada kondisi normal.

Masyarakat, terutama yang mata pencaharian dan beraktivitas di pesisir atau pelabuhan diharapkan meningkatkan kewaspadaan dan upaya mitigasi terhadap potensi bencana rob terutama untuk daerah-daerah pantai berelevasi rendah seperti pesisir utara Jakarta, Pekalongan, Cirebon dan Semarang.

Herizal mengatakan selain dari faktor astronomis, faktor fisis laut juga sangat mempengaruhi terhadap kejadian rob, di mana hasil analisis dari model gelombang laut teridentifikasi tinggi gelombang di Laut Jawa mencapai 2,5 meter hingga 4,0 meter yang dibangkitkan oleh angin yang berhembus persisten dengan kecepatan hingga 25 knot (46 km/jam).

Ditinjau dari sisi klimatologis, anomali tinggi muka air laut pada Mei dan Juni di Perairan Indonesia bernilai positif atau berada di atas Mean Sea Level (MSL).

Selain itu juga dengan adanya pola arus laut persisten yang diakibatkan aktivitas monsoon dingin Australia yang cukup kuat pada periode ini, ikut berperan terhadap peningkatan kenaikan tinggi muka air laut yang terjadi di perairan utara Jawa.

BMKG secara khusus menyebut pesisir utara Jakarta, Pekalongan, Cirebon dan Semarang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News