BMKG Kepung Gunung Anak Krakatau
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Ridwan Djamaluddin menegaskan bahwa getaran yang berkisar 3,4 magnitudo bukan satu-satunya faktor pemicu tsunami di Selat Sunda. “Hipotesa terbaik yang ada sekarang adalah pemicu tsunami adanya longsoran lereng Gunung Anak Krakatau,” kata Ridwan.
“Jadi kalau pun dia 3,4 magnitudo, kalau material longsor sudah tidak ada, ya tidak ada (tsunami),” ucapnya menambahkan.
Berdasarkan analisa, kata Ridwan, peristiwa tsunami Sabtu pekan lalu terjadi karena longsoran material erupsi Gunung Anak Krakatau. Peristiwa tsunami itu juga dipicu pergerakan lain, seperti tremor serta cuaca ekstrem. “Jadi jangan dipegang seolah-olah kalau 3,4 (magnitudo) maka akan ada tsunami, saya mau luruskan itu saja,” kata dia. (ysp/radarbogor)