BNI Serius Garap Infrastruktur dan Pertanian
jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk membukukan kenaikan laba semester I-2017 sebesar 46,7 persen, atau sebesar Rp 6,41 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4,37 persen.
Laba bersih tersebut disumbang dari nett interest income (NII) sebesar Rp 15,40 triliun atau tumbuh 10,7 persen (year on year/yoy) terhadap semester I-2016, serta pendapatan nonbunga sebesar Rp 4,65 triliun, atau tumbuh 17,9 persen (yoy) dari pendapatan nonbunga terhadap semester I-2016.
Tak hanya mencatat kenaikan laba, penyaluran kredit BNI juga berhasil menembus Rp 412,18 triliun atau tumbuh 15,4 persen (yoy) dibandingkan penyaluran kredit pada periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp 357,22 triliun.
Direktur Consumer Banking BNI Anggoro Eko Cahyo mengatakan, pertumbuhan kredit tersebut cukup mengesankan di saat pertumbuhan kredit di industri mencapai 9,5 persen per April 2017.
Tumbuhnya kredit yang disalurkan BNI terutama ditopang oleh realisasi pembiayaan ke sektor business banking pada semua segmen, dari debitor usaha korporasi (corporate), debitor usaha menengah, hingga debitor usaha kecil.
“Penyaluran kredit ke debitor usaha korporasi melaju cepat seiring dengan menggeliatnya proyek-proyek infrastruktur dan pertanian,” terang Anggoro di acara paparan kinerja semester I-2017 di Jakarta, Rabu (12/7).
Anggoro melanjutkan, kebanyakan kredit yang tersalurkan pada proyek infrastruktur terfokus pada proyek jalan tol di Pulau Jawa yang dilaksanakan oleh perusahaan BUMN yang bergerak disektor infrastruktur & konstruksi.
“Dengan menyalurkan kredit ke infrastruktur, BNI memperoleh peluang pengembangan bisnis penting dari supply chain financing mulai dari hulu ke hilir, sehingga memunculkan sumber-sumber pendanaan baru dan fee based income baru dari segmen korporat, antara lain dari syndication fee, trade finance, garansi bank, hingga cash management fee,” ujarnya.