Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

BNPB: Modus Pembakaran Hutan Dibarengi Illegal Logging

Minggu, 21 September 2014 – 20:28 WIB
BNPB: Modus Pembakaran Hutan Dibarengi Illegal Logging - JPNN.COM

jpnn.com - JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengaku telah mempercepat jatuhnya hujan dan meningkatkan intensitas hujan. Langkah ini sengaja dilakukan untuk mengurangi titik api Kalimantan dan Sumatera yang dilanda kebakaran hutan dan lahan.

"Operasi hujan buatan yang terus dilakukan telah menyebabkan hujan jatuh di beberapa tempat dalam dua hari terakhir di Sumatera dan Kalimantan. Hotspot di Sumatera berkurang drastis," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya kepada JPNN.com, Minggu (21/9).

Sutopo menjelaskan berkurangnya hotspot ini membuat jarak pandang juga meningkat. Kata dia, berdasarkan pantauan satelit Modis (Terra dan Aqua) pada Minggu (21-9-2014), hotspot tersebar di Sumsel 35, Lampung 7, Kalbar, 86, Kalteng 451, Kalsel 75 dan Kaltim 132 titik. Tidak ada hotspot atau nihil di Riau dan Jambi. Sedangkan pantauan satelit NOAA-18 pada Minggu (21-9-2014), hotspot berada di Sumsel 31, Kalbar 45, Kalteng 25, dan Kalitim 3.
 
Hotspot di Sumsel ada di Ogan Komering Ilir (34) dan Lubuk Linggau (1). Kebakaran berada di perkebunan dan lahan dekat permukiman yang mengindikasikan bahwa hal ini dibakar. Kombinasi antara illegal logging, pembakaran hutan dan lahan merupakan modus yang banyak dilakukan di Sumsel.

Sebaran 451 hotspot di Kalteng terdapat di Kotawaringin Barat 3, Kotawaringin Timur 47, Kapuas 96, Barito Selatan 48, Barito Utara 13, Sukamara 6, Seruyan 10, Katingan 110, Pulangpisau 59, Gunungmas 8, Barito Timur 15, Murung Raya 4, dan Palangkaraya 32.
 
"Upaya penanggulangan bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan masih terus dilakukan melalui operasi darat, operasi udara, penegakan hukum, sosialisasi dan kesehatan masyarakat," katanya.

Sementara itu, Kepala BNPB, Syamsul Maarif menyatakan bahwa BNPB akan terus memperkuat Pemda untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan. Namun kata dia, harus dibarengi dengan penegakan hukum yang tidak memandang bulu karena akan lebih efektif untuk pencegahan tindakan pembakaran.

Sejauh ini kata Syamsul, BNPB telah mengerahkan 9 helikopter pemboman air, dimana saat ini berada di Sumsel (4 unit), Riau (1 unit), Kalbar (1 unit), dan Kalteng (3 unit). Hujan buatan dengan pesawat Hercules C-130 TNI AU telah dioperasikan dengan menaburkan NaCl 4 ton di Sumsel pada Minggu (21-9-2014) pukul 14 Wib. Hujan turun di Kota Palembang dan sekitarnya. (awa/jpnn)

JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengaku telah mempercepat jatuhnya hujan dan meningkatkan intensitas hujan. Langkah ini sengaja dilakukan

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News